Selasa, 19 Januari 2010

Kalau Mau jadi Entrepreneur, Harus Ngerti Laporan Keuangan!

Ini Copas dari blognya temen di komunitas TDA. Semoga bermanfaat

Kalau mau jadi entrepreneur yang berhasil, kita harus ngerti laporan keuangan! Ah masa sih? Saya dengar anda berkata. Ya! Anda harus ngerti laporan keuangan! Ini ilmu penting!

Coba bayangkan sebuah keluarga..yang terdiri dari 1 Ayah, 1 Ibu dan 1 anak. Bayangkan si Ayah bekerja, sementara si Ibu tidak. Si Ayah setiap gajian memberi uangnya ke istrinya untuk kebutuhan rumahtangganya. Si Ibu mengeluarkan uang setiap keluarganya butuh. Kadang2 untuk belanja dapur, kadang2 untuk dia sendiri, kadang2 kalau anaknya minta sesuatu dibelikan sama si Ibu, kadang2 bareng si Ayah kalau pergi makan di luar. Eh gak sampai 2 minggu, uangnya sudah habis. Sementara si Ayah, gajian masih 2 minggu lagi.

Pertama, kalau si ibu gak menyimpan bukti2 kwitansi atau gak punya pencatatan tanggal berapa belanja apa, tanggal berapa belanja apa lagi. Wah gak akan ke 'trace' kemana saja tuh uang menghilang. Kecuali kalau punya ingatan yang super. Pencatatan atau laporan keuangan itu seperti cerita. Dari situ kita tahu, oh ternyata 2 hari setelah gajian..ada tagihan telpon yang rutin dibayar. Oh terus tagihan bulan ini kenapa ya besar? Oh ternyata setelah dilihat, karena si Ayah banyak dinas keluar kota. Jadi si Ibu sering nelp Ayahnya. Oh ternyata, si anak setiap tanggal sekian bayar uang les privatnya yang bayarnya 3 bulan sekali. Ternyata juga bulan ini ada acara2 ulang tahun tiga orang temannya si anak. Si ibu en anak beliin hadiah buat mereka. Makanya bulan ini pengeluarannya lumayan besar. Jadi, kalau udah punya pencatatan dan laporan keuangan, kita bisa tahu 'cerita'nya. Dan dari 'cerita' ini kita bisa menganalisa penyebabnya. Dan membuat perubahan kalau perlu.

Yang kedua, kalau kita gak punya pencatatan, atau laporan, kita gak akan bisa membuat budgeting atau perencanaan untuk masa depan keluarga kita. Misalnya kita pengen nih beli rumah, tapi kalau gak tahu berapa uang yang bisa kita sisihkan untuk cicilan hutang..ya repot juga. Kalau kita pengen merencanakan dana pendidikan anak, kita juga perlu tahu berapa uang yang bisa kita tabung. Dan itu bisa kita ketahui dari laporan keuangan kita. Kalau kita punya laporan keuangan, kita bisa mengira2 bulan depan berapa nih uang yang diperlukan untuk belanja dapur. Berapa yang diperlukan untuk kebutuhan sekolah, dll.

Keuangan itu jantungnya bisnis kita. Kalau kita tidak bisa mengelola keuangan usaha kita dengan baik. Ya kasarnya siap2 aja menunggu kematiannya. Wuih! Takut euy. Seperti halnya keluarga diatas, bisnis kita butuh laporan keuangan. Dari situ kita bisa baca 'cerita'nya, kinerja bisnis kita sperti apa. Kita mengelolanya udah baik belum. Kita bisa baca laporan keuangan dan membuat keputusan untuk masa depan bisnis kita. Kalau ngerti laporan keuangan kita juga bisa tahu apa kita dibohongin sama staff keuangan kita. Terus serunya lagi, kita bisa 'baca' bisnis orang lain. Apakah bisnis tersebut menguntungkan atau tidak untuk kita ikut serta berinvestasi.

Saya tahu beberapa bisnis yang mungkin orang melihatnya waahh kayaknya berkembang pesat...tapi ternyata beberapa tahun udah tutup. Salah satunya karena mereka gak punya pencatatan dan laporan keuangan. Seandainya usaha mereka punya laporan keuangan, mereka bisa 'baca' usaha mereka. Kenapa koq tiba2 ada yang mandeg. Kenapa koq gak ada kas yang dipegang sama sekali untuk operasional. Misalnya omzet Rp.50juta/bulan, tapi bingung koq di akhir bulan yang ada di kas cuman Rp.1jt. Kemana aja tuh uangnya pergi?? Itulah mengapa laporan keuangan SANGAT dibutuhkan.

Terus, did I hear you say 'you don't like accounting'??? Sama!! Saya juga dulu paling anti namanya akuntansi. Nilai akuntansi saya paling rendah daripada nilai mata pelajaran lainnya. Hahaha... saya juga dulu paling anti yang namanya hitung2an...ngeliat laba rugi, neraca aja udah pusing duluan. Disuruh ngitung pemasukan dan pengeluaran udah stress duluan..hehe..Itu duluu..karena saya gak ngerti manfaatnya laporan keuangan. Kalau sudah tahu betapa bermanfaat nih laporan keuangan, mau gak mau kita jadi belajar. Belajar dari mana saja...buku2, teman, internet, kursus.

Akuntansi itu simple koq...intinya nyatat transaksi, transaksinya dipilah2 masuk akun apa yang sesuai, terus akun2 yang sama itu dikumpulin en digabung..jadi dech laporan keuangan. Gitu aja koq!

Intinya kita harus ngerti filosofi dari laporan keuangan itu sendiri. Masalah catat mencatat gak harus kita yang mengerjakan, tapi bisa minta bantuan orang lain. Saya sendiri sedang meminta bantuan konsultan keuangan/akuntan untuk membereskan laporan2 keuangan usaha saya dari awal berdiri hingga sekarang.

Laporan keuangan itu terdiri dari apa aja sih?

1.Ada laporan laba rugi, untuk mencari tahu kita untung atau rugi selama periode tertentu. Misalnya selama 1 bulan atau 1 tahun kita untung atau rugi.

2.Ada neraca, ini potret kekayaan kita pada waktu tertentu. Misalnya pada akhir bulan atau akhir tahun, berapa sih kekayaan usaha kita? Neraca sendiri itu dibagi jadi aktiva (di kiri) dan pasiva (di kanan).

Aktiva itu kekayaan kita misalnya kas, uang di bank, aset (sperti gedung sendiri, mobil usaha, dll), piutang (piutang itu utang orang lain ke kita), dll.

Pasiva itu sumber kekayaan kita yang terdiri dari hutang dan modal. Maksudnya kekayaan bisnis kita itu didapat dari mana? Dari minjam/hutang? Atau dari uang modal kita sendiri? Contohnya kalau usaha kita adalah menjahit baju. Kita punya mesin jahit. Nah mesin itu dibelinya pake uang siapa? Dari uang kita sendiri atau minjam dari orang lain.

3. Laporan lainnya ada laporan arus kas. Laporan arus kas itu laporan uang kas yang masuk dan keluar.

4. Laporan perubahan modal/ekuitas itu laporan yang menunjukkan modal pemilik dalam suatu periode tertentu. Apakah modalnya bertambah atau malah berkurang karena diambil terus sama pemiliknya.

Ok, met membuat en membaca laporan keuangan!

Salam suksesmulia dan berkah!

Ayesha
http://ayeshananda.blogspot.com

Minggu, 03 Januari 2010

Resolusi Keuangan Tahun 2010

Tanpa terasa kita sudah memasuki penghujung tahun 2009 dan memasuki tahun 2010. Beberapa pengamat ekonomi memprediksi tahun 2010 lebih baik daripada tahun 2009, sebagian lagi mengatakan akan banyak kekacauan dalam dunia perpolitikan di Indonesia yang mempengaruhi keadaan ekonomi. Berbagai pandangan beragam mudah-mudahan tidak menghalangi kita untuk berkarya lebih baik dan tetap produktif ditengah kondisi sesulit apapun.

Salah satu kebiasaan yang perlu ditanamkan di awal tahun adalah membuat resolusi atau pencapaian yang ingin dicapai di tahun mendatang. Apa pentingnya? Tentu saja banyak diantaranya dengan menyusun target maka kita akan fokus untuk mencapainya. Apalagi bila resolusi tersebut dideklarasikan kepada orang terdekat kita akan merasa malu kalau tidak memiliki komitmen kuat untuk mencapainya. Dan jangan lupa orang yang merencanakan hidupnya dan memiliki tujuan akan lebih terarah dibandingkan dengan orang yang hanya mengikuti arus. Bukankah begitu?

Ok, sesuai dengan bidang saya adalah perencana keuangan kali ini saya akan mengajak Anda bersama-sama menyusun resolusi keuangan di tahun 2010. Dengan resolusi ini tentu saja kita akan menumbuhkan kebiasaan yang baik dan membuang kebiasaan buruk dalam memperlakukan uang yang kita miliki. Ada beberapa hal yang perlu kita soroti untuk tahun mendatang, yakni :

1. Kebiasaan mengeluarkan uang

Poin ini memang sulit untuk dilakukan apalagi bila selama ini Anda tergolong boros dan tidak memiliki perencanaan dalam belanja. Tetapi kalau kita tidak komit untuk mengubahnya akan terjebak dalam kesulitan yang lebih dalam. Maka sudah saatnya kita berbelanja lebih bijak dengan berbelanja yang dibutuhkan dan menghindari keinginan yang tidak perlu. Pandai-pandai memilih tempat belanja yang lebih murah, buatlah budget dalam belanja dan jangan lupa belanjalah sebatas apa yang dianggarkan.

2. Lebih berhati-hati dengan hutang

Meskipun tawaran kemudahan berhutang banyak sekali di depan mata kita tidak lantas kita jadi mudah pula untuk ambil hutang baru. Cicilan hutang tidak boleh lebih dari 30 % penghasilan. Pilih hutang yang baik yaitu untuk beli barang produktif atau barang yang memiliki potensi kenaikan harga. Bolehlah belanja barang elektronik seperti handphone, DVD player dengan menggunakan kartu kredit? Bagi saya itu tergolong kerugian karena bunganya yang tinggi per bulannya selain itu nilai barangnya menyusut apalagi ditambah kita harus mengeluarkan biaya tambahan ketika menggunakan barang tersebut yaitu buat beli pulsa ataupun listrik untuk DVD player. Sungguh kerugian yang berlapis-lapis. Lalu bagaimana bila tidak mampu beli barang tersebut dengan cash? Lebih baik menabung dulu sampai uangnya cukup dan menunda pembelian toh tidak terlalu penting HP baru kalau masih ada HP lama

3. Milikilah tujuan keuangan

Memiliki perencanaan dalam hidup akan jauh lebih bermakna daripada tidak sama sekali. Sudahkah Anda membuat tujuan keuangan yang ingin dicapai di tahun 2010. Tujuan keuangan ini hendaklah spesifik dan terukur, dan tentu saja realistis. Misalnya saya ingin tahun 2010 membeli laptop merk X seharga …., atau saya ingin beribadah Umroh pada bulan Ramadhan 2010 dengan biaya sebesar …. Dengan memiliki tujuan keuangan maka memudahkan kita untuk menyusun perencanaan berapa uang yang harus kita tabung dan investasikan untuk mencapainya.

Bagi yang belum punya tujuan keuangan sama sekali mulailah menyusun tujuan keuangan di awal tahun ini baik tujuan keuangan jangka pendek atau jangka panjang. Jangka pendek berarti rencana untuk tahun 2010 mendatang dan jangka panjang untuk 3 hingga 5 tahun mendatang. Jangka pendek bisa dilakukan dengan menabung atau memiliki deposito dan untuk jangka panjang bisa beinvestasi pada produk yang potensi imbal hasilnya lebih bagus seperti beli emas, reksadana, atau saham.

Tujuan keuangan yang perlu kita susun dan penting dimiliki oleh setiap keluarga adalah dana darurat, pendidikan anak, pensiun, naik haji, beli rumah, kendaraan, liburan dll. Bila Anda ingin minta bantuan untuk menghitung kebutuhan investasi dan memilih kendaraan investasinya silakan berkonsultasi dengan perencana keuangan.

4. Milikilah Proteksi

Anda perlu memiliki dana untuk berjaga-jaga untuk mengantisipasi jika terjadi musibah. Minimal siapkan dana darurat sebesar 3 bulan pengeluaran untuk dana cadangan Anda. Dan untuk mengantisipasi resiko sakit tidak ada salahnya membeli asuransi kesehatan bila Anda tidak memiliki fasilitas kesehatan dari kantor. Sebagai kepala keluarga Anda juga perlu membeli asuransi jiwa untuk menjaga kelangsungam hidup keluarga bila terjadi musibah pada diri Anda. Asuransi lain yang perlu adalah asuransi kecelakaan, asuransi rumah dan kendaraan. Dengan memiliki asuransi diharapkan kerugian Anda jika tertimpa musibah akan ditransfer ke perusahaan asuransi. Jangan lupa tetap hitung asuransi agar sesuai kebutuhan dan pilih produk asuransinya dengan tepat.

5. Lakukan Financial Check up rutin

Tiap tahun lakukan perhitungan terhadap pertumbuhan asset yang Anda miliki. Apakah kekayaan Anda positif artinya asset lebih besar dibandingkan dengan hutang atau justru negatif ketika hutang Anda jauh lebih besar dibanding harta yang Anda miliki. Bila Anda ingin meningkatkan kekayaan sudah saatnya mengurangi hutang dan memperbanyak asset yang produktif. Financial checkup ini penting untuk mengetahui kondisi keuangan saat ini terutama untuk mengetahui kondisi kesehatan keuangan Anda. Ada banyak hal yang harus di checkup yaitu pertumbuhan asset, penghasilan dan pengeluaran, dana cadangan, hutang, kondisi investasi, dll. Financial check up ini perlu dilakukan rutin sebagai evaluasi terhadap kondisi keuangan Anda. Dengan melakukan ini kita dapat mengatur strategi untuk memperbaiki kondisi keuangan kita dan ini mendukung untuk mencapai perencanaan keuangan lebih tepat. Seorang perencana keuangan dapat membantu Anda untuk melakukan Financial Chek Up
dengan baik.

Ok, bagaimana dengan Anda? Semoga tahun 2010 mendatang merupakan momentum Anda untuk meraih kehidupan keuangan yang lebih baik. Ingat kata pepatah : Change or die, atau hikmah yang kita petik dari kitab suci kita Al Qur’an : Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib manusia kecuali mereka mengubah dirinya sendiri (Ar R’ad : 11). Yang penting lakukan mulai dari yang kita bisa dulu sambil terus meningkatkan ilmu dan ikhtiar kita. Insya Allah berbuah manfaat dan keberkahan hidup. Amin !



*) Penulis adalah perencana keuangan syariah, Managing Director Kurnia Consulting dan pengarang buku “Cerdas dan Cerdik Mengelola Uang”, Bisa dihubungi di email : kurnia_09@yahoo.com dan nomor HP 021-92519848.
Kumpulan tulisannya dapat dibaca di www.srikhurniatun.blogspot.com



Sri Khurniatun, RFA
Managing Director Kurnia Consulting
Biro Perencana Keuangan Pribadi dan Keluarga
www.srikhurniatun.blogspot.com
Penulis buku "Cerdas dan Cerdik Mengelola Uang"
Telp. 021-92519848
YM : kurnia_09