Selasa, 03 November 2009

Mempersiapkan dana haji

Setiap umat muslim tentunya ingin menunaikan rukun islam ke 5 yaitu pergi haji ke Baitullah. Seperti tertulis dalam kitab suci Al Qur’an "Adalah kewajiban manusia terhadap Allah untuk mengerjakan haji, jika dia sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah…" (Surat Al Imron, ayat 97).

Memang rukun Islam ini tak wajib diikuti bila tidak mampu. Tetapi kewajiban bagi setiap muslim untuk berusaha memenuhinya. Asalkan punya niat dan komitmen yang kuat serta mempunyai strategi perencanaan keuangan yang baik, insya Allah kita dapat menunaikan haji dengan lancar karena punya persiapan dana yang memadai. Apalagi untuk menunaikan ibadah haji butuh dana besar dan selalu naik dari tahun ke tahun. Penyebabnya adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar sehingga biaya perjalanan haji jadi membengkak, selama ini ongkos naik haji diperhitungkan dalam kurs dollar Amerika Serikat. Faktor lain adalah naiknya setoran pemerintah kita kepada negara Arab Saudi, biaya akomodasi di Saudi yang meningkat, serta tiket pesawat yang harganya naik.

Bagaimana cara yang efektif untuk mempersiapkan dana haji?

1. Persiapan yang utama tentunya adalah mental dan fisik untuk menunaikan ibadah. Ibadah haji butuh fisik yang prima dan ruhiyah yang tinggi karena sepanjang waktu disana adalah untuk kegiatan ibadah. Untuk itu persiapan utama adalah kesehatan yang baik dan semangat ibadah yang tinggi.

2. Hitunglah berapa biaya haji yang dibutuhkan 5 tahun lagi, Caranya mencari info biaya haji saat ini beserta biaya lain yang diperlukan misalnya biaya mengadakan kegiatan walimatus syafar, biaya oleh-oleh, dll. Perhitungkan inflasi kenaikan biaya haji per tahunnya, (bisa pakai asumsi kenaikan 10 %/tahun ), dengan cara ini dapat ditentukan berapa biaya haji yang diperlukan 5 tahun lagi.

3. Berikutlah pilihlah produk investasi yang tepat dan sesuaikan dengan profil resiko Anda. Perhatikan juga jangka waktu berinvestasi. Karena Anda masih 5 tahun lagi bisa menggunakan produk yang lebih beresiko seperti reksadana syariah karena umumnya memberikan return yang lebih tinggi dibandingkan tabungan serta deposito. Tetapi bila Anda tidak ingin produk yang beresiko Anda bisa menabung di tabungan haji yang kini tersedia di bank syariah. Produk tabungan haji ini umumnya memudahkan seseorang menyiapkan ONH karena bisa langsung didebet dari gaji atau tabungan kita sehingga kita dipaksa secara rutin untuk menyetor uangnya. Dengan memiliki tabungan haji ini maka otomatis Anda sudah didaftarkan ke Departemen Agama untuk mendapatkan kuota haji. Hanya sifat produk ini untuk menyimpan saja bukan berinvestasi.

Alternatif lain untuk mempersiapkan dana haji ini adalah dengan membeli emas. Umumnya biaya haji yang dibutuhkan berkisar antara 250 – 300 gram emas. Berinvestasi di emas ini memiliki keuntungan antara lain bila terjadi kenaikan harga, maka harga emas juga naik. Nilai emas juga berbanding lurus dengan nilai mata uang dollar AS. Artinya harga emas akan naik bila nilai dollar naik. Emas disini adalah emas koin atau batangan bukan emas perhiasan.


4. Berikutnya, pastikan Anda mendapatkan kuota atau kursi untuk menunaikan ibadah haji di 5 tahun mendatang. Untuk yang berinvestasi di tabungan haji di bank syariah ini sudah otomatis karena sudah didaftarkan. Tetapi bagaimana yang berinvestasi di emas atau reksadana? Ini bisa diatasi dengan mencairkan reksadana atau emas di tahun ke 4 dan menyimpannya di tabungan haji sehingga di tahun ke 5 Anda bisa dapat kuota.

Yok.. mulai sekarang siapkan dana haji, biar mimpi melihat Kabah bisa jadi kenyataan
Labaik Allahuma labaik..............................

Selasa, 27 Oktober 2009

PERENCANAAN KEUANGAN SYARIAH ; APA & BAGAIMANA ?

Perencanaan keuangan adalah proses mengelola keuangan sedemikian rupa sehingga kita dapat mencapai kepuasan ekonomis tertentu. Perencanaan keuangan lebih banyak berkaitan dengan keuangan pribadi (personal finance) daripada keuangan perusahaan (corporate finance), karena subjek dari perencanaan keuangan adalah pribadi atau keluarga, bukan perusahaan.

Fungsi dari perencanaan keuangan keluarga adalah merencanakan masa depan sedini mungkin untuk mencapai tujuan keuangan yang dicita-citakan melalui pengelolaan keuangan yang terencana, teratur dan bijak. Dengan adanya perencanaan keuangan, kita bisa mengontrol kondisi keuangan kita sekarang dan hari esok. Perencanaan keuangan secara komprehensif dapat meningkatkan kualitas hidup dengan cara mengurangi kekhawatiran akan kepastian masa depan finansial seseorang. Dengan melakukan perencanaan keuangan, kita bisa mendapatkan manfaat berupa:

o Meningkatkan efektifitas dalam mencari, menggunakan dan memproteksi sumber daya keuangan.
o Meningkatkan kontrol terhadap kegiatan keuangan dengan menghindari hutang yang berlebihan, kebangkrutan, dan ketergantungan terhadap orang lain secara finansial.
o Meningkatkan kualitas hubungan personal dengan adanya perencanaan yang baik dan efektifitas komunikasi ketika mengambil keputusan finansial.
o Kebebasan dari kekhawatiran finansial dengan cara melihat masa depan, mengantisipasi kebutuhan biayanya, dan mencapai tujuan keuangan yang diinginkan.

Pada kenyataanya, di Indonesia masih sangat sedikit keluarga yang sudah menyusun rencana keuangannya. Faktor penyebabnya antara lain:

1. Kesadaran masyarakat yang rendah.
Perencanaan keuangan hanyalah untuk orang kaya, begitu persepsi yang sebagian masyarakat. Padahal, menjadi “kaya” adalah hasil dari proses perencanaan keuangan.

2. Tidak mempunyai tujuan keuangan yang jelas.
Tidak adanya visi masa depan menyebabkan kita bersikap mementingkan kebutuhan jangka pendek saja. Cenderung menghabiskan uang untuk memenuhi keinginan jangka pendek semata.

3. Keterbatasan waktu.
Pentingnya melakukan perencanaan keuangan baru dirasakan ketika kebutuhannya sudah di depan mata. Inilah yang menyebabkan masih banyaknya keluarga yang menganggap biaya pendidikan sebagai “biaya tak terduga” dan terpaksa harus berhutang untuk itu.

4. Keterbatasan ilmu dan pengetahuan bagaimana mengelola keuangan keluarga yang baik.
Pada jenjang pendidikan manapun, pada konsentrasi keilmuan apapun, lembaga pendidikan formal di Indonesia belum mengajarkan materi mengenai keuangan keluarga.

5. Belum mampu memilih produk keuangan yang semakin beragam.
Makin banyaknya produk keuangan tidak diimbangi dengan sosialisasi, edukasi, dan infrastruktur yang merata. Produk keuangan tertentu bahkan berkesan hanya untuk kalangan ekonomi atas, atau yang tinggal di kota besar saja.

Faktor tersebut di atas menjadi sebagian alasan mengapa sebagian masyarakat kita belum sejahtera. Sedikitnya ada 4 masalah utama yang membuat orang gagal menciptakan kehidupan yang sejahtera sebagaimana mereka harapkan, yakni:
1. Sikap suka menunda-nunda (procrastination)
2. Kebiasaan menghabiskan (spending habits)
3. Inflasi yang terus meningkat
4. Kebijakan pemerintah
Dua hambatan pertama adalah faktor internal atau personal yang dapat dirubah, dan dua penyebab berikutnya adalah faktor eksternal atau kondisi ekonomi makro yang mungkin tidak dapat kita rubah, tetapi sebetulnya dapat kita antisipasi.
Proses perencanaan keuangan terdiri dari 5 prosedur yang logis, dengan urutan sebagai berikut :
1. Menentukan tujuan keuangan
2. Mengidentifikasi alternatif
2. Membuat dan mengimplementasikan rencana keuangan
4. Mengevaluasi rencana keuangan tersebut

Dimulai dari menentukan situasi keuangan sekarang berkaitan dengan penghasilan, pengeluaran, biaya hidup, arus kas keluar masuk, jumlah hutang, jumlah asset, dan lainnya.. Tahap selanjutnya adalah menentukan tujuan keuangan., misalnya saja, naik haji pada usia 45, menyekolahkan anak ke universitas ternama di Jakarta. Kemudian mengidentifikasi alternatif misalnya sebuah tujuan keuangan bisa kita capai dengan cara berinvestasi sedari sekarang atau berhutang ketika dibutuhkan, dan instrumen investasi apa yang bisa digunakan sebagai kendaraan investasinya. Tahapan berikutnya adalah membuat dan mengimplementasikan rencana keuangan setelah menentukan pilihan dan cara efektif untuk mencapai tujuan keuangan. Selanjutnya evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah rencana keuangan yang kita terapkan berhasil mendekati sasaran atau ada penyimpangan. Bila terdapat penyimpangan maka harus direvisi kembali misal dengan mengubah pilihan investasi, menambah income, dsb.

Atau kalau kita analogikan dengan mudah, sebetulnya proses perencanaan keuangan itu sama dengan suatu perjalanan dari satu titik start ke titik lain yang disebut dengan titik finish. Kendaraan yang bisa dipilih bermacam-macam untuk bisa sampai ke titik finish, namun tentunya dengan konsekuensi bahan bakar, kecepatan, keselamatan yang berbeda-beda pula. Jalan yang dipilih pun bisa bermacam-macam tergantung dari kendaraan atau jalur yang ditempuh. Semakin cepat untuk mencapai tujuan maka bahan bakar yang kita gunakan juga semakin banyak dan kendaraan yang kita pakai harus yang berkualitas dan terpercaya.
Profesi perencana keuangan juga dibutuhkan dalam mengelola keuangan keluarga secara syariah. Sebagaimana kita ketahui dalam suatu keluarga muslim juga diperlukan keseimbangan hidup baik dunia maupun di akhirat. Proses merencanakan keuangan keluarga secara syariah dimulai dari niat untuk merencanakan kehidupan yang baik dimasa depan dan berusaha dengan diringi sikap yang tawakal. Tujuan keuangan keluarga pun bisa dipecah menjadi tujuan keuangan untuk memenuhi kehidupan di dunia seperti merencanakan pendidikan anak, rumah, kendaraan, liburan, dll. Sedangkan tujuan keuangan untuk memenuhi kebutuhan akhirat seperti biaya umroh/haji, zakat/sedekah, berkorban, dll. Tujuan keuangan ini juga disesuaikan prioritasnya sesuai dengan prinsip syariah Islam misalnya menikahkan anak adalah prioritas dibandingkan membelikan rumah untuk mereka. Pendidikan anak lebih diutamakan daripada naik haji, dll.
Hal lain yang membedakan perencanaan keuangan syariah dan konvensional adalah pemilihan produk investasi yang digunakan adalah yang sesuai dengan syariah Islam, yaitu pada deposito bagi hasil di bank syariah, asuransi syariah, dan reksadana syariah. Aspek transaksi keuangan pun diusahakan tidak melanggar aturan syariat dan menghindari riba (bunga), maysir (judi dan spekulasi), serta gharar (ketidak pastian). Membuat rencana waris juga tidak boleh melanggar hukum waris Islam, dan perbedaan lain adalah adanya cleansing wealth (penyucian harta) berupa zakat, infaq, sedekah, dan wakaf. Jadi perencanaan keuangan syariah senantiasa diletakkan pada prinsip halal dan barokah dan berorientasi kepentingan dunia dan akhirat.
Hasil akhir dari perencanaan keuangan syariah adalah sebuah keluarga akan terpenuhi kebutuhan primernya, ada pengumpulan asset dan investasi secara Islam, kebahagiaan duniawi, ada pengumpulan asset dan investasi akhirat, serta mencapai kebahagiaan ukhrowi (akhirat).
Profesi perencana keuangan syariah ada 2 macam, yang pertama adalah yang terikat pada lembaga keuangan tertentu seperti bank, asuransi, atau manajer investasi dan tentunya dalam memberikan rekomendasi dikaitkan dengan produk yang mereka promosikan. Kemudian yang kedua adalah perencana keuangan independen yang tentunya bisa memberikan saran yang obyektif karena tidak terikat pada kepentingan menjual produk tertentu. Landasan kepercayaan harus terjalin antara klien (keluarga) dengan perencana keuangan agar saling terbuka dalam memberikan informasi yang dibutuhkan. Keterbukaan ini penting agar kondisi klien ini dapat diketahui permasalahannya secara detil, sehingga perencana bisa melakukan analisis dan memberikan rekomendasi yang tepat.
Lalu kemampuan profesional apa saja yang harus dimiliki oleh perencana keuangan syariah? Tentunya sesuai tujuan utama dari perencana keuangan yaitu mampu memberikan konsultasi sesuai dengan kebutuhan klien, menentukan investasi yang sesuai, dan mampu memberikan analisis yang terbuka dan transparan terhadap investasi yang menjadi pilihan. Perencana keuangan syariah juga dituntut menguasai permasalahan investasi syariah, asuransi secara syariah, pajak dan zakat, faraid (ilmu waris) dan hibah, wasiat, serta infaq dan sadaqah.
Hal yang lain yang cukup krusial adalah seorang perencana keuangan syariah dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas agar mampu memberikan solusi terhadap kebutuhan nasabah yang beragam, dapat dipercaya, disiplin dan bertanggung jawab, dan tentunya harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada keluarga yang menjadi kliennya sehingga tujuan mereka dapat tercapai. Tak ubahnya dengan profesi psikolog maka perencana keuangan syariah wajib mampu menjadi tempat berbagi/curhat bagi kliennya. Tugas yang mulia tentunya, adakah Anda tertarik dengan profesi ini?
*) Penulis adalah perencana keuangan syariah, Managing Director Kurnia Consulting

Kamis, 16 Juli 2009

TIPS dan TRIK AGAR CERDAS DAN CERDIK MENGELOLA UANG

Resensi  Buku Keuangan 
  • Judul Buku: Cerdas dan Cerdik Mengelola Uang
  • Pengarang: Sri Khurniatun, RFA
  • Penerbit:  TransMedia Pustaka
  • Jumlah halaman:  156 halaman

 

Uang bukan segala-segalanya, tetapi  segalanya tidak berjalan lancar tanpa adanya uang. Darimanapun sumber uang entah dari bekerja ataupun berwirausaha tetap butuh pengelolaan dengan baik   agar tidak kebobolan oleh nafsu belanja, iming-iming kemudahan berhutang di depan mata maupun inflasi. Demikianlah prolog dari buku ”Cerdas dan Cerdik Mengelola Uang”  buah pena Sri Khurniatun, RFA.

 

Inilah satu-satunya buku keuangan yang komprehensif. Jarang buku yang mengupas buku keuangan pribadi maupun keuangan bisnis dalam satu topik, umumnya diulas dalam buku yang berlainan. Namun buku ini lain dan   lebih beragam karena memuat 2 bagian yaitu bagian pertama tentang mengelola keuangan pribadi dan bagian kedua mengelola keuangan bisnis. Membeli buku ini tentu saja lebih efisien  karena ”two in one’ jadi ada 2 bahasan dalam satu buku.

 

Pada bagian pertama terdiri dari 5 bab tentang perencanaan keuangan pribadi.  Dimulai dari pentingnya perencanaan keuangan  bagi pribadi dan keluarga. Kurangnya kesadaran warga Indonesia dalam menyusun rencana keuangan juga dibahas antara lain tidak punya tujuan keuangan yang jelas, keterbatasan waktu, dan tidak menguasai ilmu mengelola keuangan dengan baik.  Bab berikutnya membahas tips mengelola keuangan rumah tangga dimulai dari menentukan tujuan keuangan, menyusun anggaran keluarga, menentukan sistem pengelolaan penghasilan, pentingnya dana darurat dan asuransi, serta tips membangun komunikasi keuangan dengan pasangan. Dilanjutkan bab khusus tentang mengelola keuangan bagi kaum lajang, mengatasi hutang pribadi dan bagian ini ditutup dengan bahasan kiat memilih investasi. Ragam contoh  produk investasi juga dibahas tuntas dalam bab terakhir dari bagian pertama ini.

 

Bagian kedua buku ini fokus membahas bagaimana tips mengelola keuangan bagi pelaku usaha kecil yang umumnya kondisi  keuangan yang belum rapi contohnya  uang bisnis dan uang pribadi masih tercampur,  dan belum punya pembukuan yang standar. Diawali dari merancang modal usaha, memilih sumber modal,  mengenal jenis-jenis suku bunga kredit, dan bagaimana memulai usaha dengan modal sendiri. Bab berikutnya lebih ke arah teknis membuat pembukuan, laporan keuangan, dan menghitung  titip impas/Break Even Point. Bab ini juga disertai contoh praktikal dalam bentuk tabel pembukuan maupun perhitungannya sederhana sehingga dapat dikuti dengan mudah.

 

 Bab selanjutnya  berisi kiat mengelola hutang usaha,bagaimana langkahnya sebelum berhutang dan bagaimana pula mengatasi hutang yang macet.  Termasuk berbisnis dengan cara bagi hasil juga diulas dalam bab ini.  Dan pada bagian 2 ini ditutup dengan topik ada lima kesalahan pebisnis dalam mengelola keuangan yaitu mencampur uang pribadi dan usaha, tidak mempunyai formula pembagian keuntungan, menggunakan kredit konsumtif untuk usaha, hanya menggunakan tolak ukur omset sebagai standar kesuksesan, dan  melakukan aktivitas yang menyebabkan aliran kas macet. Tidak lupa  disertai dengan tips untuk memperbaiki kesalahan tersebut.

 

Buku ini patut menjadi bacaan wajib bagi rumah tangga sekaligus pelaku usaha kecil  yang masih awam mengelola keuangan dan perlu hal yang simpel dan mudah dimengerti. Istimewanya lagi masing-masing bab ada contoh kasus nyata dalam bentuk format tanya jawab, jadi tidak hanya sekedar wacana.  Buku ini hadir sebagai salah satu panduan bagi mereka yang menginginkan kehidupan keuangan pribadi maupun bisnis yang lebih terencana, teratur dan bijak.  Anda layak memiliki dan membacanya!

 

Berikut pujian terhadap buku ini

 

 

”Memahami dan mempraktekkan manajemen keuangan pribadi dan bisnis salah satu kunci bagi mereka yang menginginkan keamanan, kesejahteraan, dan kebebasan secara finansial”.

-Badroni Yuzirman – Owner Manet Busana Muslim, Founder Komunitas Tangan Diatas (TDA)

 

”Mau ngatur pengeluaran rumah tangga, menambah penghasilan sampingan, ngurusin hutang pribadi ataupun usaha, atau menambah modal usaha? Buku ini semua punya solusinya”

- Ahmad Gozali,  Perencana Keuangan Safir Senduk dan Rekan

 

”Melalui buku ini penulis memberikan rincian betapa pentingnya perencanaan keuangan bagi siapapun. Tanya jawab dan solusi perencanaan keuangan pribadi dan keluarga dibahas gamblang sehingga mudah diikuti oleh setiap kalangan”

- Haryajid Ramelan, Perencana Keuangan dan Ketua Umum Asosiasi Analis Efek Indonesia

 

”Buku  ini mudah, simpel, dan ringan. Semoga buku ini menambah khasanah pengetahuan pengelolaan keuangan keluarga sekaligus usaha kecil yang kita rintis. Lebih baik menyisakan waktu untuk belajar masalah keuangan keluarga dan usaha kecil daripada terperosok ke berbagai permasalahan dengan biaya belajar (kerugian) yang lebih besar.

- Isdiyanto, Pemimpin Redaksi Majalah Wirausaha dan Keuangan

 

”Manusia punya dua masalah keuangan, kekurangan dan kelebihan uang. Buku ini insya Allah bisa jadi solusi untuk dua masalah tersebut.

Jay de Terorist – Rektor Institut Kemandirian

 

Senin, 06 Juli 2009

WORKSHOP MANAJEMEN KEUANGAN KELUARGA MUSLIM

Kesinambungan kehidupan keluarga menuju keharmonisan menjadi suatu keniscayaan bagi terwujudnya keluarga sakinah. Diantara faktor penting yang menjadi penunjang adalah pemahaman keluarga terhadap manajemen keuangan yang tepat. Bila kita lihat di sekitar kita masih cukup banyak kondisi keluarga yang rentan gejolak yang diakibatkan problema ekonomi rumah tangga.

Melalui Workshop Manajemen Keuangan Keluarga Muslim, Anda akan mendapatkan bekal pengetahuan dan keterampilan untuk mengatur keuangan keluarga agar dapat mencapai kondisi ekonomi yang lebih baik Dengan Cara Yang Benar dan Tepat.

BERSAMA …..
Sri Khurniatun, RFA
Perencana keuangan dari Kurnia Consulting, biro perencana keuangan pribadi dan keluarga serta usaha kecil yang menggunakan solusi pendekatan syariah.
Penulis Buku ”Cerdas dan Cerdik Mengelola Uang”

OUTLINE
• Tips dan Trik Menyusun Rencana Keuangan Pribadi dan Keluarga
• Kiat mengelola Penghasilan
• Kiat Memilih Investasi yang Tepat

OUTPUT
• Mampu menyusun Rencana Keuangan sebagai panduan bagi diri dan keluarga.
• Mampu mengatur pemasukan dan pengeluaran, serta menentukan skala prioritas dalam mengelola penghasilan.
• Memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang investasi sehingga tidak mengambil keputusan yang salah dalam menentukan pilihan produk investasi.

METODE
Workshop dilakukan dengan metode dialogis partisipatif dengan arahan workshop leader, dan melibatkan partisipan secara aktif dengan rangkaian acara materi, latihan-latihan, dan bedah kasus

WAKTU
MInggu / 12 Juli 2009
Pukul 09.00-12.00 WIB

TEMPAT
Kampus TYPSS (Tantowi Yahya Public Speaking School), Gedung Intiland Tower
(Ex. Wisma Dharmala Sakti) Lt 15, Jl. Soedirman kav. 32 Jakarta Pusat
(Tempat terbatas : maksimum 20 orang)
INVESTASI

Perorang Rp. 75.000,-

Sudah termasuk hand out, snack, dan 1 buku “Cerdas dan Cerdik Mengelola Uang”

DAFTARKAN diri Anda … ke :
Puput Natalia
Telp/SMS . 085782445654
Email : najwa.puput@yahoo.co.id

Khumairoh
Telp/SMS. 02150425274
Email : umay_radcliffe@yahoo.com

REKENING TRANSFER
• BCA No. Rekening 4501235886 a.n. Sri Khurniatun
• Bank Syariah Mandiri No. 0097006565 a.n. Sri Khurniatun

Konfirmasikan segera transfer Anda melalui SMS ke 085782445654.

Untuk kemudahan administrasi, kami hanya menerima pembayaran investasi sebelum 10 Juli 2009.


Organized By:
Divisi Seminar dan Training
• KURNIA CONSULTING “Solusi Uang Berkah”
Daftarkan diri Anda segera !
Pendaftaran akan kami tutup bila telah memenuhi kapasitas 20 orang