Rabu, 10 Desember 2008

Mengelola keuangan disaat krisis

Rekan-rekan pembaca blog,
Ini tulisan saya yang dimuat di situs niriah.com

Semoga bermanfaat



Pertanyaan :

Halo Ibu Sri, perkenalkan saya Lisa, seorang ibu rumah tangga yang sedang risau karena memikirkan keadaan ekonomi akhir-akhir ini. Krisis keuangan global saat ini ternyata berdampak pada keuangan pribadi karena saya masih memiliki tunggakan KPR (Kredit Perumahan Rakyat), akibat bunga yang naik maka pengeluaran bulanan saya membengkak. Hal ini berdampak pada cashflow bulanan saya karena pengeluaran rumah tangga jadi membengkak.

Saya juga mempunyai investasi di reksadana yang jumlahnya tidak terlalu besar. Untuk itu mohon saran dari Ibu Sri tindakan apa yang harus saya lakukan. Apakah tepat bila saat ini saya mencairkan investasi di reksadana yang saya miliki karena nilainya juga terus menurun?

Terima kasih atas jawaban yang Ibu berikan.

Lisa – Jakarta Selatan

Jawaban :

Halo Ibu Lisa , senang berkenalan dengan Anda.

Krisis keuangan global saat ini memang sedang menjadi pembicaraan luas. Krisis yang bermula di Amerika Serikat ini ternyata sudah terasa dampaknya di Indonesia. Yang jelas kita harus tetap optimis dan mengambil hikmah dari setiap kejadian. Dari krisis ini dapat ditarik pelajaran bahwa kita dituntut mengelola keuangan dengan baik dan perlunya ada perencanaan keuangan sebelum menghadapi masa sulit. Krisis ini juga menuntut kreatifitas kita bagaimana mengejar pemasukan agar bisa menambal defisit yang terjadi akibat pengeluaran yang membengkak.

Kembali ke permasalahan Anda. Ada beberapa solusi yang perlu Anda lakukan dan mudah-mudahan bisa membantu.

  1. Atur kembali pengeluaran Anda. Buatlah anggaran pengeluaran pribadi dan keluarga dan hitunglah kembali berapa % kenaikan pengeluaran Anda. Usahakan perketat pengeluaran dan tunda pembelian barang yang tidak perlu.
  2. Usahakan jangan lakukan hutang pribadi baru lagi karena akan semakin mengganggu cashflow Anda ke depannya.

  1. Cari tambahan penghasilan bila Anda tidak memungkinkan lagi melakukan penghematan. Hikmah dari krisis ini menuntut kita harus kreatif untuk meningkatkan penghasilan.

  1. Bila penghasilan Anda sudah membaik perbesar tabungan dana darurat. Dana darurat adalah dana untuk berjaga-jaga mengantisipasi kondisi ke depan yang sulit kita prediksikan. Saat krisis ini waktunya untuk menabung dana darurat lebih banyak lagi jadi bila ada penghasilan yang berlebih jangan mudah untuk menghabiskan. Dana darurat disimpan dalam rekening yang mudah dicairkan misalnya deposito, ORI, atau reksadana pasar uang. Besarnya minimum 3 bulan pengeluaran keluarga Anda.

5. Lalu bagaimana dengan investasi di reksadana, apakah tepat bila dicairkan saat ini? Saat ini nilai reksadana Anda sedang turun maka bila Anda cairkan akan mengalami potential loss dan kerugian dari nilai investasi Anda. Ingat, paradigma investasi adalah bukan spekulatif dan jangka pendek tetapi prespektif jangka panjang karena sudah pasti akan naik. Reksadana adalah instrumen investasi sebagai kendaraan untuk menuju tujuan keuangan jangka panjang. Pastikan bahan baku reksadana Anda adalah saham-saham yang terbukti memiliki fundamental bagus yang memiliki peluang besar untuk kembali meningkat suatu hari nanti.

Demikian Ibu Lisa, semoga bisa membantu. Marilah kita sama-sama berdoa agar krisis segera berlalu dan kita bisa survive menghadapinya. Amin!

Sabtu, 29 November 2008

Saatnya Kapitalisme Tumbang

Rekan-rekan Pembaca blog, maaf saya lama gak update blog ini. Ini tulisan yang saya buat pesanan dari buletin Yayasan Rumah Ilmu di Bandung.
Semoga bermanfaat.

Akhir-akhir ini perekonomian dunia sedang bergolak. Dimana-mana sedang menjadi pembicaraan luas tentang krisis global keuangan. Krisis yang bermula di Amerika Serikat ini ternyata imbasnya ke berbagai penjuru dunia termasuk ke negara kita Indonesia. Nilai rupiah yang terus menurun, harga saham yang terus berjatuhan, dan suku bunga bank yang kian melonjak berdampak pada kelesuan perekonomian kita. Bahkan harian terkemuka Kompas pun menuliskan dalam salah satu headlinenya beberapa hari lagi akan ada PHK 126.000 karyawan dalam waktu dekat ini.

Kenyataan bahwa perekonomian AS memang cukup mengendalikan ekonomi dunia karena memang 30% transaksi dan perputaran uang secara internasional dikendalikan oleh negara adidaya tersebut. Negara dengan slogan kapitalisme dan super power kini terpuruk dan tidak berdaya. Satu demi persatu pelaku bisnis raksasa di AS bertumbangan seperti Lehman Brother, AIG group, Merryl Lynch, dan bank-bank besar berjatuhan satu persatu. Inikah tanda keruntuhan kapitalisme?

Apa sih penyebab krisis global di Amerika Serikat khususnya maupun didunia pada umumnya? Awalnya sih pemberian kredit perumahan rakyat yang dinamakan subprime mortgage dengan iming-iming harga rumah akan naik terus. Kredit rumah dengan bunga tinggi laris manis di kalangan masyarakat AS karena bisa dijaminkan lagi dan jaminan ini diperjual belikan ke investor. Tetapi pada akhirnya harga rumah tidak sesuai dengan yang diinginkan sementara tunggakan kredit dengan bunga tinggi makin membelit debitur. Ditambah lagi asset yang dijaminkan untuk mengajukan pinjaman itu tidak memadai karena banyak kemudahan kredit tanpa didukung jaminan yang cukup. Intinya penyebab krisis ini tidak lepas dari sifat rakus , kapitalis dan ketidak jujuran yang mewarnai perekonomian dunia. Sebagaimana tagline kapitalisme adalah kepuasan individu yang maksimum, mengejar keuntungan semata, dan memisahkan kehidupan ekonomi dari nilai-nilai agama sehingga banyak terjadi moral hazard.

Krisis ini membuktikan bahwa sistem perekonomian kapitalis telah diujung kehancuran. Sistem yang memperbolehkan pelaku bisnis melakukan kegiatan-kegiatan spekulatif tinggal puing-puing yang menyisakan kesengsaraan. Praktek spekulatif dalam transaksi di pasar modal dan pasar valas ini membuat sektor moneter menggelembung atau dikenal dengan bubble economi, tetapi tidak didukung sektor riil yang kuat. Tengok saja transaksi uang yang beredar sekitar 7 trilyun dollar AS per tahun, tetapi volume perdagangan barang hanya berkisar 7 triliun dollar AS. Inilah akar dari segala krisis.

Apa solusi yang jitu untuk mengatasi guncangan krisis ini? Kita punya aturan syariah yang ditetapkan Allah SWT dan telah teruji di jaman Rasul dalam mengatasi problema ekonomi umat. Lembaga keuangan syariah terbukti rentan terhadap krisis karena transaksi pinjaman didukung asset yang jelas. Selain itu lembaga keuangan syariah juga tidak menerapkan sistem ribawi dalam berbagai transaksi pembiayaan, sehingga tidak ada yang dirugikan baik kreditur maupun debitur. Transaksi di lembaga keuangan syariah juga berbasis sektor riil, karena ketika kita mengajukan pinjaman ke bank syariah peruntukannya jelas yakni untuk membiayai pembelian asset tertentu sehingga tidak ada penyalahgunaan pinjaman. Tentu saja bila ekonomi syariah dihidupkan akan terjadi keseimbangan sektor moneter dan sektor riil karena tidak ada praktek spekulatif.

Di zaman Nabi Muhammad jarang sekali terjadi resesi. Zaman khalifah yang empat juga begitu. Di zaman Umar bin Khattab (khalifah kedua) dan Utsman (khalifah ketiga) , malah APBN mengalami surplus. Pernah dalam zaman pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, tak dijumpai lagi satu orang miskinpun. Apa rahasianya? Kebijakan moneter Rasulullah Saw -- yang kemudian diikuti oleh para khalifah -- selalu terkait dengan sektor riil perekonomian berupa perdagangan . Hasilnya adalah pertumbuhan sekaligus stabilitas.

Lalu solusi praktis apa yang perlu dilakukan dalam mengatasi krisis ini ? Secara sistem sudah jelas harus menggantikan bunga dengan konsep bagi hasil, hilangkan praktek spekulasi, dan fokus pada sektor riil untuk menyeimbangkan dengan sektor keuangan. Dalam tataran praktek jangka pendek lebih optimalkan penggalangan dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Sadaqah, dan Wakaf) untuk memberdayakan masyarakat kalangan bawah. Sekali lagi solusi syariah ini sangat efektif untuk diterapkan pada kondisi sekarang ini. Dan satu hal yang perlu ditekankan lagi adalah perkuat ekonomi domestik, hilangkan ketergantungan impor, dan perkuat Usaha Kecil Menengah sebagai bemper penyerapan tenaga kerja karena ancaman PHK di depan mata justru banyak menimpa perusahaan-perusahaan besar.

Tantangan umat Islam dewasa ini adalah menunjukkan keagungan dan keampuhan ekonomi syariah. Islam ternyata mewariskan sistem perekonomian yang tepat, fair, adil, manusiawi, untuk menciptakan kemaslahatan dan kesejahteraan hidup, tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat. Maka “back to syariah” adalah satu-satunya katup penyelamat dari hancurnya perekonomian dunia. Dan sebagai makhluk beriman kita harus tetap optimis bahwa krisis akan segera berlalu dan kita bisa survive menghadapinya. Amin!

Jumat, 26 September 2008

SELAMAT HARI RAYA IDHUL FITRI 1429 H

Assalamu'alaikum

Saya, Sri Khurniatun beserta tim Kurnia Consulting mengucapkan "

SELAMAT HARI RAYA IDHUL FITRI 1429 H.
MOHON MAAF LAHIR BATIN
TAQABALLAHU MINNA WA MINKUM


Wassalamu'alaikum

Rabu, 24 September 2008

Mengelola Tunjangan Hari Raya

Rekan-rekan pembaca blog
Ini artikel tanya jawab yang sayaash di portal Niriah.Com

Semoga bermanfaat

Pertanyaan :

Assamu'alaikum Wr.Wb.

Ibu Sri, minggu ini saya menerima Tunjangan Hari Raya. Tetapi karena banyak pengeluaran di bulan Ramadhan ini pengalaman yang sudah-sudah uang THR tidak cukup untuk berlebaran, apalagi kami punya kewajiban mudik untuk bersilaturahim dengan orang tua dan kerabat. Sehingga, kami selalu mengambil tabungan untuk menutupi kekurangan. Padahal tabungan ini sebenarnya kami peruntukkan untuk mengantisipasi kebutuhan mendadak bila anak sakit atau ada musibah.

Mohon tips, bagaimana agar saya bisa mengelola THR dengan baik dan tidak tekor?

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Yofina , Tangerang

Jawaban

Menjelang lebaran memang ada kewajiban dari perusahaan untuk memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada para karyawannya sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.04/1994 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan. Bagi mayoritas orang THR ini dianggap rejeki nomplok yang jatuh menjelang lebaran. Umumnya pengeluaran di bulan Ramadhan dan Idhul Fitri memang meningkat bahkan bisa 2 - 3 kali lipat dibandingkan bulan lainnya sehingga sangat terbantu oleh adanya THR.

Sayangnya banyak yang belum mampu mengelola THR dengan baik. Buktinya sudah ada THR pun pengeluaran masih bertambah, bahkan tekor. Harusnya dengan adanya tambahan pemasukan di bulan itu gaji menjadi dua kali lipat karena umumnya besarnya THR minimal satu bulan gaji. Seharusnya sebagian THR bisa ditabung. Akan tetapi, dalam praktiknya, yang sering terjadi belum bisa membiayai seluruh pengeluaran dan akhirnya membobol tabungan juga.

Berikut adalah tips agar kita bisa mengelola THR dengan baik:

1. Setiap alur dana yang masuk sesuai proses perencanaan keuangan, hendaknya mengikuti ketentuan Penerimaan - Zakat - Bayar Utang - Tabungan - Pengeluaran. Oleh karena itu segera setelah terima THR bayarkan zakatnya 2,5% dari nominal THR yang diterima, 30% buat melunasi hutang yang tidak wajib (kalau ada). Pengertian hutang wajib yang umumnya dilunasi dengan penghasilan rutin seperti cicilan KPR bulanan. Hutang yang tidak wajib contohnya cicilan kartu kredit atau hutang lainnya, sehingga THR bisa meringankan beban hutang kita. Selanjutnya usahakan minimal 10% dari THR ditabung atau diinvestasikan, barulah sisanya digunakan untuk belanja kebutuhan hari raya.

2. Agar sisa dana yang ada cukup untuk membiayai pengeluaran lebaran catat dan susunlah anggaran pengeluaran yang besarnya disesuaikan dengan dana yang ada. Jangan besar pasak daripada tiang. Buatlah skala prioritas dalam pengeluaran. Contohnya, berikan THR juga untuk orang yang bekerja pada kita seperti karyawan bagi yang memiliki usaha, pembantu, sopir dll. Pengeluaran berikutnya mungkin pemberian infaq kepada orang tua dan kerabat. Barulah menentukan pengeluaran untuk hari raya seperti belanja bahan makanan, kue-kue kering dan pakaian jika memang dananya mencukupi. Tidak apa-apa lebaran tanpa baju baru jika baju lama masih bersih dan rapi. Rasanya aneh jika memaksakan lebaran berpakaian baru tapi hutangnya belum dilunasi. Sekali lagi, komponen besarnya anggaran harus disesuaikan dengan dana yang tersedia. Ini penting!

3. Lalu bagaimana dengan biaya mudik? Sebenarnya biaya mudik itu tidak bisa dibebankan pada THR karena besarnya THR yakin tidak mencukupi jika harus digunakan untuk menanggung biaya mudik. Seharusnya biaya mudik sudah dianggarkan tersendiri sebagai komponen biaya liburan dan sudah disiapkan tabungannya. Bila memang belum memiliki persiapan buat biaya mudik tidak usah memaksakan diri untuk mudik. Silaturahim bisa dilakukan dengan telpon atau SMS saja.

Perlu diingat kadang kita tergoda untuk menghabiskan dana untuk lebaran, pas abis lebaran kita gigit jari karena balik dari mudik tidak memiliki uang lagi, dan bagi yang karyawan gajiannya masih lama. Hasilnya berhutang lagi. Semoga terhindar dari yang demikian....

Selamat mengelola THR. Mudah-mudahan tips ini bermanfaat.

Selamat merayakan Hari RayaIdhul Fitri 1429 H. Mohon maaf lahir batin.

Taqaballahu minna wa minkum.

Selasa, 09 September 2008

Mengelola Keuangan Ramadhan dan Idhul Fitri

Rekan-rekan pembaca blog,
maaf ya saya lama gak posting yah lagi-lagi komputer saya kena virus jadi mondar-mandir cari tukang service. Maklum bisanya cuma pakai jadinya kalau ada kerusakan ya begitulah tergantung sama yang ahli service.
Kali ini saya mo nulis dikit tentang pengelolaan keuangan bulan Ramadhan dan Idhul Fitri.
Ramadhan telah memasuki hari yang ke 10 artinya sudah 1/3 kita jalani. Segala aktivitas dibulan ini bernilai ibadah makanya segala sesuatu musti kita rencanakan dengan baik termasuk pengelolaan keuangan.

Pengaturan keuangan di bulan ini menjadi penting karena tergolong dalam kategori pengendalian diri. Banyak yang berhasil mengendalikan diri dan menahan hawa nafsu di bulan ini bisa berhasil tetapi justru menahan hawa nafsu untuk tidak boros justru gagal. Banyak anggaran rumah tangga yang jebol karena pengeluaran membengkak di bulan ini. Umumnya pengeluaran bisa meningkat 2 - 3 kali lipat di bulan ini dibandingkan bulan lain. Selain karena banyak pengeluaran tambahan dibandingkan bulan biasa juga karena harga-harga yang naik menjelang bulan Ramadhan. Lalu bagaimana kita mengelola keuangan agar bisa melewati momen Ramadhan dan Idhul Fitri dengan selamat? Ok, mari kita coba kiat-kiat berikut ini.

1. Susun anggaran

Anggaran ini penting sebagai pedoman untuk belanja 1 bulan penuh. Sesuaikan anggaran dengan pemasukan yang ada. Ingat usahakan belanja di bulan ini sama dengan pengeluaran bulan lainnya. Toh sebenarnya pengeluaran untuk dapur sama saja kan cuma pola makan saja yang berubah. Harusnya justru lebih hemat kan karena hari biasa kita makan 3 kali sehari dibulan Ramadhan hanya buka puasa dan sahur. Pos rutin belanja dipenuhi oleh pemasukan rutin dan pos belanja keperluan Lebaran dipenuhi oleh THR. Jangan berbelanja di luar apa yang dianggarkan jadi patuhi anggaran. Tidak usah memaksakan diri untuk mudik bila tidak ada uang yang cukup karena biaya mudik sebenarnya bisa digunakan untuk membeli kebutuhan keluarga lainnya atau ditabung.

2. Atur menu dengan baik

Umumnya keluarga di dapur ingin memasak yang lebih istimewa di bulan Ramadhan ini. wajar karena kita seharian berpuasa makanya ingin lah berbuka dengan hal yang istimewa dibanding hari biasa. Apakah istimewa berarti mahal? Tidak juga. Kepiawaian seorang ibu dalam hal ini dituntut bagaimana menghadirkan masakan yang bernilai gizi dan sehat tetapi terjangkau oleh kantong kita. Kadang kaum ibu ingin menghadirkan menu masakan 3 - 4 menu dalam buka puasa tetapi akhirnya tidak habis bahkan akhirnya masuk ke keranjang sampah. Ini yang mengakibatkan pembengkakan anggaran. padahal ketika berbuka minum segelas teh manis dan sepotong kue saja sudah berasa kenyang. Bahkan dalam sirah Rasulullah hanya berbuka dengan seteguk air dan 3 potong kurma sudah cukup.

3. Bijak dalam berbelanja

Usahakan belanja tidak keluar dari yang sudah dianggarkan. Jauh lebih baik mempersiapkan keperluan Ramadhan dan lebaran menjelang bulan puasa agar harga-harga belum naik. sayangnya tradisi perusahaan di negara kita baru memberikan THR dekat-dekat hari Lebaran. Kayaknya perlu nih ada himbauan kepada pemerintah agar memberlakukan peraturan agar THR bisa diberikan di awal Ramadhan. Selain harga belum naik bila kita belanja di awal Ramadhan tentunya pas Ramadhan kita tidak disibukkan dengan belanja lagi jadi kita bisa beribadah dengan khusyu. Apalagi ingat beribadah di 10 hari terakhir Ramadhan itu nilai pahalanya berlipat, sayang kan bila harus dilewatkan dengan berdesak-desakan di mall.
Untuk menyiasati tempat belanja yang murah bisa belanja di tempat grosir, kan bisa juga berpatungan dengan tetangga biar bisa belanja dalam jumlah banyak.

4. Persiapan sedekah

Nilai sedekah yang kita berikan di bulan ini lebih berlipat ganda dibandingkan bulan lain. Perlu ada dana yang disiapkan juga untuk sedekah di bulan ini. Selain zakat fitrah kita juga ingin tentunya memberikan hadiah lebaran buat sanak saudara kita atau orang yang bekerja pada kita. Adalah jauh lebih baik kita bersedekah dibanding dibanding membeli makanan yang berlebihan atau membeli barang yang tidak kita butuhkan.

Marilah kita mengisi Ramadhan ini dengan lebih mengendalikan diri dari hawa nafsu agar terhindar dari hal yang berlebihan dan pemborosan.
Selamat menunaikan ibadah di bulan suci Ramadhan 1429 H ini.
Wassalam

Kamis, 21 Agustus 2008

HIKMAH REJEKI DAN PERENCANAAN KEUANGAN

" Kalau uang sudah habis, itu berarti rezeki sudah mau datang lagi. Kayak sumur saja kalau sumurnya kering, berarti hujan sudah mau turun" (Ustad Rahmad Abdullah)

"Yusuf berkata : "supaya kamu bertanam tujuh tahun lamanya sebagaimana biasa, maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan" (QS : Yusuf : 47)

"Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan" (QS : Yusuf : 48)

"Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur" (QS : Yusuf : 49)

"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan" (QS : 28 : 77)

Selasa, 19 Agustus 2008

Merdeka Adalah : ........ just uneg-uneg

Maaf rekan-rekan, postingan kali ini agak lain ni.

Tanggal 17 Agustus menyapa kembali. Rutinitas seremonial upacara, lomba-lomba anak-anak maupun ortu masih mewarnai negeri ini. Saya ingat waktu kanak-kanak dulu begitu gegap gempitanya menyambut 17an. Penuh dengan dinamika, mulai dari berpartisipasi di acara sekolah, lomba, pentas seni, dll. Kenangan.

Saya tidak ingin menyoroti tentang makna kemerdekaan seperti layaknya media. . Banyak media menuliskan negeri ini sebenarnya sudah merdeka 63 tahun tetapi masih terjajah. Kemiskinan masih merajalela, pengangguran merebak,dll. Biasalah isi media banyakan yang negative dari positif.. Saya hanya ingin bertanya pada diri sendiri apakah saya sudah merdeka? Mungkin pandangan saya tentang merdeka berbeda dengan Anda, gak apa kan? Tulisan ini hanya uneg-uneg belaka, Anda boleh setuju atau tidak.

Bagi kacamata saya merdeka adalah :
1. Memiliki biaya hidup yang cukup untuk 2 tahun tanpa bekerja pada orang
lain. Banyak yang bilang bekerja pada orang lain identik dengan perbudakan karena tetap saja eksploitasi manusia pada manusia lain.
2 tahun bagi saya angka yang cukup karena di masa 2 tahun ini orang akan berusaha bagaimana caranya memiliki passive income yang lebih banyak tanpa harus memikirkan biaya hidup lagi.

2. Mampu bangun bisnis dan berwirausaha. Mengapa? Karena bagi saya hanya wirausaha mandiri yang mampu membuat orang berjiwa merdeka, bebas dari kemiskinan dll. Yang jelas jalur cepat menuju kemerdekaan eh kebebasan financial.

4. Merdeka adalah dimana kita gak perlu impor barang dari luar, kita bisa produksi sendiri. Gak perlu makan diluar.. harus masak sendiri.

5. Merdeka adalah dimana kita gak harus bermacet ria setiap pagi dan sore, bisa kerja di rumah gak perlu rapi tanpa mandi pun jadi. Hhii

6 Apa lagi ya.. merdeka artinya kita gak perlu belanja ke swalayan asing karena pasar tradisional kita bersih, murah, dan higienis lagi. Saya ingat teman saya yang baru pulang dari India disana orang belanja ke pasar tradisional dan gak banyak mall. Bisa memperkaya pengusaha pribumi deh.

7. Merdeka artinya bisa berlibur sepanjang hari tanpa membebani suami maupun istri.
Nah lho.

Merdeka apalagi ya cirinya… pikirkan sendiri. Karena aku sedang bermimpi. Hiii

Minggu, 10 Agustus 2008

Indahnya di kejar Ibu-Ibu

Rekan-rekan pembaca blog,

saya beri judul postingan ini karena minggu2 terakhir ini saya banyak dikejar ibu-ibu.
Sejak 2 minggu ini mengisi acara workshop keuangan keluarga di Moz5 Salon Bintaro dan Yayasan Sarah Tangerang, banyak sms dan dering hp dari para ibu-ibu yang mo curhat keuangan.
Mulai dari kesulitan ngatur uang karena hobi belanja, terlilit hutang, ada juga yang tidak tegaan mau nagih hutang, ada juga yang ditipu rekan dekat, sampai ada PHK wati mau mandiri mo buka usaha.
Bagi saya dikejar dan dihujani beban masalah orang lain terasa indah, karena bisa menjadi solusi bagi problem orang meskipun hanya sekedar solusi kecil dan bentuknya hanya nasehat, tetapi ketika ada secercah cahaya semangat pada ibu-ibu saya merasakan kelegaan yang luar biasa.

Sebagaimana tagline Kurnia Consulting,, menjadi tempatnya curhat keuangan semoga apa yang saya berikan mampu mengatasi problema ekonomi umat meskipun hanya setitik dan mampu menjadi bagian dari amal soleh.
Kurnia Consulting insya Allah hadir di tengah umat ini tidak hanya sekedar menjadi wadah dengan orientasi profit saja, tetapi akan hadir membawa misi juga untuk kemaslahatan umat khususnya dalam pemberdayaan ekonomi.

Saya juga merasa bangga pada kaum perempuan sekarang yang eranya bukan lagi stress dengan masalah keuangan tetapi langsung bangkit juga untuk mencari solusi untuk lepas dari keterpurukan.

Alhamdulillah kepedulian para pihak untuk memberdayakan ekonomi ummat semakin merebak. Seperti Yayasan Sarah Tangerang yang telah meluncurkan Komunitas Muslimah Berwirausaha, Semoga dapat menginspirasi para pihak untuk menggulirkan program yang sama. Untuk mengentaskan ekonomi saat ini dibutuhkan aksi nyata tidak sekedar wacana.

Demikian sekilas info dari workshop keuangan keluarga. Sayang belum ada foto yang ditampilkan disini. Insya Allah foto segera disusulkan.
Semoga bermanfaat

Wassalam

Minggu, 03 Agustus 2008

Memisahkan keuangan pribadi dan bisnis

Rekan-rekan pembaca blog,

Banyak pertanyaan masuk ke email saya juga via komentar di blog ini perihal bagaimana cara memisahkan keuangan pribadi dan usaha. Sebenarnya in bukan hal baru tetapi mudah-mudahan postingan ini bermanfaat.

Salah satu penyebab usaha kecil tidak bisa berkembang juga masalah ini dimana keuntungan usaha tergerogoti oleh kebutuhan pribadi. Atau sebaliknya ketika usaha merugi maka uang pribadi tersedot akhirnya tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup.

Walaupun kita yang memiliki usaha bukan berarti kita bebas mempergunakan uang usaha sesuka hati kita, karena ini bisa menganggu arus kas usaha. Lalu apakah kita sama sekali tidak boleh mempergunakan uang usaha sama sekali, kalau boleh seberapa besar sih boleh diambil. Nah tips-tip berikut ini mungkin bisa membantu.


1. Memisahkan uang usaha dan pribadi artinya bukan berarti Anda tdak boleh menggunakan hasil usaha untuk kepentingan pribadi. Boleh-boleh saja karena Anda kan memiliki hak untuk mendapatkan uang dari jerih payah Anda, tetapi yang jadi masalah sebenarnya adalah berapa yang boleh diambil untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Berapa yang seharusnya tetap disimpan sebagai modal berputar atau pengembangan usaha dan berapa untuk membayar cicilan hutang.

Setiap transaksi hendaknya dilakukan pencatatan dengan rapi setiap harinya dan dievaluasi setiap minggu untuk menghitung berapa uang yang digunakan untuk modal belanja isi warung, dan dari catatan itu akan terlihat berapa sih sebenarnya keuntungan warung setiap hari dan mingguan, sehingga akhirnya bisa diketahui juga keuntungan bulanan.

Nah dari keuntungan yang tercatat tadi coba alokasikan sesuai formula 10 : 10 : 20 : 30 : 30, apa artinya? 10 % untuk zakat, 10 % untuk ditabung atau diinvestasikan pribadi, 20 % buat ditabung untuk pengembangan usaha, 30 % buat bayar cicilan hutang modal, dan 30 % buat keperluan pribadi. Jadi Anda boleh ambil 30 % saja dari keuntungan lho, bukan dari omset.

2. Alternatif lain untuk mengambil sebagian uang usaha dengan menggaji dirinya sendiri. Dari pencatatan yang rapi akan terlihat berapa keuntungan riil dari usaha, barulah kita bisa perkirakan berapa gaji yang layak untuk diambil memenuhi kebutuhan pribadi. Cara ini dilakukan bila keuntungan usaha Anda stabil dan tidak mudah naik turun. Jadi bisa menggunakan gaji tetap secara mingguan atau bulanan. Kalau usaha kita naik turun bisa dengan menggunakan prosentase omset misalnya 20 % dari omset. Dengan demikian jika usaha sedang turun maka kita tidak membebani.

3. Bila Anda menggunakan rekening untuk bertansaksi usaha atau menyimpan uang hasil penjualan usahakan tidak bercampur dengan rekening pribadi. Karena jelas akan tercampur uang pribadi dan usaha. Anda harus punya 2 rekening yang berbeda, satu rekening usaha, dan satu rekening pribadi. Bila akan ambil sebagian uang usaha untuk kebutuhan pribadi lakukan transfer sejumlah uang dari rekening usaha ke rekening pribadi Anda.

4. Bila memungkinkan dan punya dana cukup gunakan software akuntansi untuk dalam pencatatan keuangan usaha Anda. Dengan software ini pencatatan keuangan bisa dilakukan lebih professional dan rapi, sehingga Anda juga tidak memiliki celah untuk seenaknya ambil uang usaha untuk kebutuhan pribadi.

Kunci dari keberhasilan pengelolaan uang usaha adalah harus komitmen agar tidak mudah ambil uang buat pribadi meskipun kita sedang butuh. Bila terpaksa ambil, maka harus dicatat dan dikembalikan segera. Pendeknya harus tertib catat mencatat dan disiplin dengan diri sendiri. Ini yang tidak mudah tetapi harus dilakukan.

Demikian, semoga bermanfaat.

Terima kasih

Wassalam
Sri Khurniatun
Managing Director Kurnia Consulting
www.srikhurniatun.blogspot.com
email : kurnia_09@yahoo.com
ym : kurnia_09

Rabu, 23 Juli 2008

Tak ada lagi Pajak Berganda di Bank Syariah

Rekan-rekan pembaca blog,
Kemarin saya datang ke diskusi Masyarakat Ekonomi Syariah di aula Bank Syariah Mandiri Thamrin, dengan topik "Problem Solving Double Tax Issue di Perbankan Syariah". Rupanya masalah ini sudah bergulir sekian lama dan alhamdulillah sudah mulai terpecahkan. Apa sih sebenarnya double tax di bank syariah yang katanya membuat produk bank syariah menjadi mahal? Kalau bagi saya mahal murahnya produk asalkan memang halal kan gak masalah, karena syariah ya syariah, jangan pandang itu mahal atau murah. tetapi bagi kacamata bisnis tentu saja bukan sekedar halal tetapi juga harus kompetitif dibanding konvensional.

Sekedar info, double tax itu terjadi pada pembiayaan murabahah, dimana pembiayaan murabahah adalah produk terlaris dari bank syariah. Karena akadnya jual beli, dan dikukuhkan oleh Peraturan BI juga maka pembiayaan murabahah itu dikenakan PPN. Jadi transaksi penjual barang dengan bank syariah dikenakan pajak, dan transaksi bank dengan konsumen or nasabah juga dikenakan pajak lagi. Ini yang membuat produk murabahah menjadi mahal dan belum jadi daya tarik. Bahkan investor asing pun enggan menanamkan modal di bank syariah Indonesia karena masalah ini. So.. alhamdulillah dari hasil diskusi dengan pembicara Bapak Yuslam Fauzi dari BSM, Pak Adiwarman Karim, KH Maruf Amin, kemudian Ibu Catur dari Dirjen Pajak menyimpulkan ada titik terang penyelesaian.

Pertama, UU Perbankan Syariah yang baru disahkan DPR juga menerangkan bahwa murabahah adalah akad pembiayaan, bukan jual beli sehingga berhak mendapatkan perlakuan tidak kena pajak. Sehingga peraturan lain merujuk ke situ.
Kemudian sebentar lagi akan dibahas di DPR RUU PPN yang baru dimana Dirjen Pajak menjamin produk murabahah tidak akan dikenakan PPN.
Ini angin segar bagi perkembangan industri syariah, dan kita selaku konsumen juga tidak segan lagi bertansaksi dengan bank syariah. Udah terjamin halal dan kompetitif lagi.
Mari rame-rame hijrah ke produk syariah

Kamis, 17 Juli 2008

Perencana Keuangan Syariah Vs Konvensional

Rekan-rekan Pembaca Blog,
Alhamdulillah saya telah selesai mengikuti Sertifikasi Profesi Perencana Keuangan Syariah yang diadakan oleh IARFC Syariah Board (Asosiasi Perencana Keuangan International). Selama 5 minggu belajar mengenai framework perencanaan keuangan syariah, ushul fiqh, metodologi syariah, akad-akad syariah, pengenalan produk investasi dan keuangan syariah, dan yang lebih seru bahas kasus zakat dan ilmu faraidh (ilmu waris).
Kelas yang saya ikuti adalah kelas pertama dari IARFC Syariah Board dan alumni pertama. Saat ini saya sedang menyusun Plan Structure keuangan keluarga syariah untuk bahan sidang awal Agustus nanti. Doain lulus ya.

Menjadi perencana keuangan syariah adalah sebuah pilihan bagi saya. Lalu apakah membatasi klien hanya untuk muslim? Jelas tidak. Syariah itu rahmat bagi seluruh umat. Contohnya bank-bank syariah sekarang banyak diminati non muslim karena lebih menawarkan keadilan dan menguntungkan. Kata ngkoh yang ada di Glodok karena cicilan pasti dan jumlahnya tetap justru gampang menyusun budgeting dan casflow. Lalu bagaimana trend investasi syariah? Makin membaik, bahkan Singapura dan Hongkong pun saat ini tergolong pusat keuangan syariah di Asia. Wah Indonesia kalah tuh.

Lalu apa sih bedanya perencana keuangan dengan konvensional? Mungkin saya bahas tentang plan structurenya dulu ya. Ketika saya menyusun Plan Keuangan Keluarga secara konvensional tanpa meletakkan prioritas pada kewajiban agama, tetapi hanya berorientasi memenuhi kebutuhan dunia, seperti ini ni prioritasnya :
1. Mengurangi hutang
2. Cashflow positif
3. Networth positif
4. Dana darurat
5. Asuransi
6. Pensiun
7. Pendidikan anak
8. Beli mobil, rumah, berlibur, dll
9. Investasi apa saja yang profitnya bagus

Nah, bagaimana dengan Plan Keuangan Syariah, jelas ada bedanya, Coba Anda perhatikan :
1. Dianjurkan tidak berhutang konsumtif
2. Cashflow positif, halal, tidak mubazir, tidak boros, dll
3. Memenuhi tuntunan agama, seperti :
wajib , zakat fitrah, zakat penghasilan, naik haji
sunnah, seperti aqiqah, khitan anak, qurban, umroh, sadaqoh, infaq, wakaf, wasiat
4. Dana darurat
5. Asuransi syariah
6. Pensiun
7. Pendidikan anak umum dan agama
8. Investasi syariah
9. Waris

Kelihatannya Plan Keuangan Keluarga Syariah lebih komplek, tetapi jelas tidak hanya berorientasi kepentingan dunia tetapi juga akhirat. Masing-masing plan ternyata didukung oleh ayat dan hadist yang mendukung yang di dalam Al Qur'an ada 370 ayat ekonomi, apalagi di dalam Hadits. Apakah kita sudah mengkajinya semua? Wah itu peer banget tuh.
Sudahkah kita dan keluarga menerapkan Plan Syariah itu? Atau Anda tertarik untuk membuat Plan Keuangan Syariah? Silakan hubungi Kurnia Consulting?

Selasa, 08 Juli 2008

Pedagang baik dan pedagang jahat

Rekan-rekan pembaca blog,

Kali ini saya gak posting tentang keuangan, sekali-kali boleh lah posting tentang karakter pebisnis. Ini saya ambil dari majalah islam Tarbawi edisi beberapa bulan lalu. Dituliskan oleh ulama Mesir terkemuka penulis buku La Tahzan, Syaikh. Dr. Aidh Abdullah Al Qarni. Simak ya pendapatnya tentang pedagang yang baik, yang jahat, yang merugi, yang berpenyakit, dan yang beretika.
Mudah-mudahan bisa diambil hikmahnya.
Apa saja sih karakter pedagang yang baik :

1. Yang menghimpun optimisme dan rasa khawatir kepada Allah seperti Abdurrahman bin Auf
2. Yang selalu bersadaqah dan infaq di jalan Allah SWT, dan memberi bantuan orang faqir
3. Mensyukuri setiap usaha
4. Selalu meyimpan kebaikan di bank Ar Rahman
5. Memelihara amal dari syaitan
6. Melindungi dari uang haram
7. Meramaikan rumahnya dengan takwa

Lalu apa saja sih karakter pedagang yang jahat :
1. Yang mengumpulkan harta dan selalu menghitung-hitungnya
2. Jika makan sendirian, melarang orang lain menyertai, dan memarahi orang yang duduk bersamanya
3. Berlaku kikir dan membenci sedekah. Tidak aka bisa memimpin kecuali orang yang banyak memberi dan banyak mengeluarkan kebaikan untuk orang lain.

Apa saja sih penyakit para pedagang?

1. Tekanan darah tinggi dan diabetes karena dalam banyak waktunya berpikir, kurang bersyukur dan berdzikir. Candanya kasar dan hatinya keruh
2. Kurang darah karena sedikit makan, karena terlalu sibuk.
3. Penyakit banyak keinginan karena selalu disibukkan dengan uang tanpa diimbangi dengan ibadah
4. Penyakit selalu gelisah karena ambisi dunia selalu bertambah tanpa diiringi dengan ambisi akhirat.

Para ulama mengatakan berdagang ada beberapa etika :\
1. Sikap jujur dalam bicara
2. Berlaku sopan dan lembut dengan orang lain
3. Bangun pagi saat burung mulai terbang dari sarangnya untuk mengais rejeki
4. Selamat dari transaksi riba karena itu adalah wabah
5. Menunaikan zakat harta dan sedekah
6. Menolong orang yang membutuhkan dengan pinjaman tanpa bunga
7. Memuliakan tamu
8. Memelihara waktu shalat wajib

Siapa saja yang melakukan itu akan dibalas oleh Allah SWT dan tergolong orang-orang berharta yang pergi dengan pahala. Semoga postingan yang sederhana ini dapat bermanfaat. Amin

Rabu, 02 Juli 2008

Formula 10 : 10 : 20 : 30 : 30

Wah lama banget ni saya gak posting di blog ni. Gimana mau banyak yang baca kalau blog gak pernah di updated. Terima kasih buat teman2 yang sudah kasih komentar ke blog saya ya. Ada komentar nih blognya diisi juga nih dengan tulisan2 perencana keuangan. Jangan hanya iklan saja.. hehe. jadi malu nih hehe.
Kali ini saya coba posting tentang satu formula. Umumnya formula ini sering dipakai oleh para perencana keuangan dalam menentukan alokasi keuntungan usaha. Saya ingat pada acara Forum Jumat yang diselanggarakan komunitas TDA beberapa waktu lalu ada teman yang tanya bagaimana sih rumusan pembagian keuntungan bisnis. Saya coba merumuskannnya, so rumusan ini diaplikasikan atau tidak itu terserah Anda. Saya yakin masing-masing punya rumusan terbaik dalam membagi keuntungan bisnisnya. Diharapkan sharingnya nih. Formulanya yaitu 10 : 10 : 20 : 30 : 30. Urutan angka hanya berdasarkan angka kecil ke angka besar, bukan menunjukkan prioritas. Ok, penjelasannya begini ;

1. 10, artinya setiap dapat keuntungan usaha, alokasikan 10 % untuk zakat. Mungkin ada yang komplain kok besar banget prosentasenya, kalau petani yang jumlah panennya tidak seberapa besar, harga nya ditekan lagi, harus zakat 10 % dari hasil pertanian, kenapa pedagang or pebisnis hanya 2, 5 %. Setiap yang disedekahkan kan berlipat menjadi 700 kali lipat. Insya Allah

2. 10, artinya 10 % keuntungan investasi dalam bentuk lain, kebanyakan pedagang belum aware dengan investasi dalam bentuk lain. Mending duit diputar buat barang dagangan. Padahal keluarga butuh dana cadangan, gimana kalau dagangan mandeg or bangkrut (mudah-mudahan sih tidak). Makanya 10 % dari keuntungan perlu juga di diversifikasi investasi. Bisa beli emas, reksadana, saham, or surat berharga lainnya.

3. 20, artinya 20 % keuntungan digunakan untuk pengembangan usaha baru, bisa untuk menambah modal, ekspansi pasar, dll, so para pebisnis yakin dah tahu gimana caranya.

4. 30, artinya tunaikan pinjaman pada pihak ketiga. Yang terkait dengan hutang usaha tentunya bukan hutang pribadi. Maksimum 30 % uang masuk untuk alokasikan buat bayar hutang. Gimana kalau hutangnya lebih besar? Yah otomatis prosentase untuk pengembangan usaha atau untuk keperluan pribadi ditunda dulu. Terus gimana kalau gak punya hutang? Baguslah jadi angka 30 ini digunakan juga untuk pengembangan usaha.

5. 30, artinya maksimal 30 % hasil keuntungan digunakan membiayai sendiri, gimana kalau ada sumber penghasilan lain dah ada untuk menutupi kebutuhan hidup, misalnya masih bekerja or TDB. Sudah tentu angka 30 ini bisa dialokasikan untuk pengembangan usaha. Sehingga buka cabang baru lebih cepat jadinya.

Mungkin rumusan ini bukan hal yang baru, tetapi mudah-mudahan bermanfaat buat pengembangan UKM kita. So.. maju terus UKM Indonesia.

Wassalam

Senin, 23 Juni 2008

Pemenang Voucher Gratis dari Kurnia Consulting

Alhamdulillah sejak dirilisnya pengumuman voucher gratis dari Kurnia Consulting satu minggu lalu, email terus berdatangan yang berisi tanya jawab keuangan. Namun hanya 1 penanya yang berhak mendapatkan voucher gratis dari Kurnia Consulting yaitu layanan jasa penyusunan Rencana Keuangan senilai 1 juta rupiah. Untuk itu kami memutuskan bahwa yang menjadi pemenang bulan ini adalah BapakRahadian dari Bintaro, Jaksel. Alasannya karena take action yang cepat, pertanyaan yang singkat dan padat serta jelas. Dan layak untuk ditampilkan di rubrik konsultasi keuangan majalah Wirausaha dan Keuangan.

Untuk itu dimohon Bapak Rahadian untuk menghubungi kami japri via email ke kurnia_09@yahoo.com atau nomor telepon 021-92519848 untuk membahas teknis lebih lanjut. bagi semua pertanyaan yang masuk ke email kami semua akan dijawab.. mohon kesabarannya. Masih terbuka untuk voucher gratis bulan berikutnya, untuk itu kirimkan pertanyaan ke email kami, dan tiap bulan akan diundi 1 orang pemenang.
Solusi tuntas, dapat hadiah lagi.
Kurnia Consulting...... curhat dong?

Minggu, 15 Juni 2008

Dapatkan Voucher Gratis dari Kurnia Consulting

Sebagai bentuk komitmen yang tinggi dalam memberikan edukasi tentang perencanaan keuangan, maka Kurnia Consulting diberi amanah oleh beberapa media untuk menulis topik keuangan keluarga dan bisnis kecil. Antara lain Rubrik Konsultasi Keuangan di Majalah Wirausaha Keuangan, Depok Pos, dan majalah Tarbawi (temporary). Amanah sekaligus kepercayaan tinggi dengan dilandasi niat memberi pencerahan untuk pengembangan ekonomi umat. Semoga bermanfaat.
Kali ini Kurnia Consulting juga menawarkan kejutan buat pembaca WK yaitu konsultasi berhadiah, Anda bisa konsultasi solusi terpecahkan dapet hadiah lagi. Apa gak enak?
Caranya gimana :

1. Kirim pertanyaan Anda seputar topik keuangan keluarga, pertanyaan singkat tetapi padat ke email Kurnia Consulting : kurnia_09@yahoo.com. Segera dikirim ya paling lambat tgl 19 Juni atau hari Kamis minggu ini.
2. Penanya akan diundi setiap bulannya 1 orang dan akan mendapat layanan gratis penyusunan Rencana Keuangan Keluarga senilai 1 juta rupiah.
3. Setiap penanya yang menang konsultasinya akan dimuat di majalah WK, dan bila identitasnya keberatan untuk dipublikasikan, akan kami rahasiakan.

Ayo segera kirimkan pertanyaan Anda, solusi tuntas dan hadiah menunggu. Hanya Kurnia Consulting yang memberikan layanan jitu ini.

Wassalam

Sri Khurniatun
Managing Director Kurnia Consulting
021-92519848

Selasa, 27 Mei 2008

Kenapa Jasa Perencana Keuangan Dibutuhkan

Profesi perencana keuangan sebenarnya udah dari tahun 2002 ada di Indonesia, tetapi masih banyak orang yang belum paham. Apalagi bank dan asuransi pun kini menawarkan jasa yang hampr2 mirip dengan perencana keuangan, sehingga menambah kebingungan orang. Banyak juga sih temen2 saya yang juga skeptis dengan jasa ini. Katanya "keuangan keluarga aja cukup diatur diri sendiri dan simpel, gak perlu pakai jasa perencana keuangan juga beres"...
Yah.. sah-sah saja ada pendapat demikian. Yang jelas mengatur keuangan pribadi pun tidak mudah. Bahkan ada yang berpendapat bahwa mencari uang jauh lebih mudah daripada mengelolanya. Apalagi bekal untuk mencari uang bisa didapatkan dari sekolah formal dengan simbol gelar2 dan profesi tetapi ingat, sekolah formal tidak pernah mengajarkan cara mengelola uang pribadi. Maka.. mengelola uang pribadi sama pentingnya dengan mencari uang. Robert Kiyosaki juga bilang begitu.
Perencana keuangan independen adalah mencari jalan keluar atas problem pengelolaan keuangan klien, beda dengan yang bernaung di bawah bendera bank atau asuransi seperti wealth management dan sejenisnya. Umumnya berfungsi sebagai konsultan produk masing-masing.
Perencana keuangan pada dasarnya bisa dilakukan oleh setiap orang. Cuma agar bisa mengatur kekayaan sendiri dengan mempertimbangkan semua peluang dan resiko tidak mudah. Disamping itu terdapat beberapa alasan lain mengapa jasa perencana keuangan dibutuhkan :
1. Masalah keterbatasan waktu. Kadang2 profesi karyawan dan pebisnis sibuk sehingga tidak punya waktu untuk menganalisis produk keuangan di pasaran dan mengoptimalkan sumber daya keuangan untuk mencapai tujuan, sehingga butuh perencana keuangan.
2. Tiap orang punya punya penghasilan terbatas tetapi keinginan tidak terbatas sehingga butuh perencanaan yang baik, tetapi tidak tahu memulainya dari mana.
3. Produk keuangan semakin banyak, dibutuhkan perencana keuangan untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan klien, bukan dari agen penjual.
4. Keinginan mendapatkan masa depan keluarga yang terjamin. Anda perlu sparing partner untuk mendampingi perjalanan Anda mencapai tujuan.

Demikian, semoga tidak ada keraguan dengan jasa perencana keuangan. Dan segera hubungi Kurnia Consulting.
Kurnia Consulting..... curhat dong

Kamis, 22 Mei 2008

Belajar dari semangat dan gaya hidup Warren Buffet

Siapa yang tidak kenal Waren Buffet? Orang kedua terkaya di dunia yang mendonasikan uang 31 milyar USD untuk sumbangan kemanusiaan. Menyimak gaya hidupnya yang sederhana sangat menarik, Mungkin udah banyak yang tahu or baca ini, tetapi mudah2an masih banyak hikmah yang bisa dipetik. Ini dia kisahnya yang dikutip dari wawancara dg CNBC :
1. Beliau membeli saham pertama pada umur 11 thn dan menyesal mengapa dia sangat terlambat
untuk berinvestasi. Hikmahnya : adalah harga yang sangat murah untuk mendorong anak
anda untuk berinvestasi sejak dini, daripada membayar ongkos mahal akibat kelakuan borosnya
2. Waren Buffet membeli peternakan kecil pada umur 14 tahun dengan tabungan dari hasilnya
sebagai loper koran.
Hikmahnya : Bisa beli sesuatu yang besar dari sedikit tabungan, doronglah anak Anda untuk berbisnis
sejak dini.
3. Beliau masih tinggal di rumah dengan 3 kamar tidur yang dia beli sejak menikah 50 tahun lalu. Beliau hanya membeli sesuai kebutuhan, bukan keinginan. Rumahnya tidak dikelilingi tembok dan pagar.
Hikmahnya : Jangan beli lebih dari yang kamu butuhkan dan doronglah anak Anda untuk berbuat sama.
4. Beliau menyetir mobil sendiri dan tidak mempunyai sopir, juga pengawal yang mengitarinya.
Hikmahnya : Anda bisa mandiri tanpa tergantung orang lain
5. Waren Buffet tidak pernah bepergian menggunakan jet pribadi meskipun punya perusahaan jet pribadi skala dunia.
Hikmahnya : Berpikirlah bahwa Anda bisa meraih sesuatu tetapi pola hidup tetap sederhana.
6. Perusahaan Berkshire Hathaway, miliki Waren Buffet terdiri 63 perusahaan. beliau hanya menulis 1 surat setiap tahun pada CEO nya yang berisi goal yang dicapai tahun ini. Beliau tidak pernah mengadakan meeting atau memanggil CEO secara rutin.
Hikmahnya : Tugaskan orang terbaik untuk jabatan yang sesuai
7. 2 aturan/rule untuk CEOnya :
1. Jangan sampai Anda kehilangan saham di perusahaan ini.
2. Jangan lupakan aturan 1
Hikmahnya : Set goal/tujuan dan biarkan bawahan Anda yang mencapainya.
8.Beliau tidak bersosialisasi dengan kalangan atas yang banyak dugem. Sesampai di rumah lebih banyak membuat pop corn dan menikmatinya di depan TV.
Hikmahnya : Jangan menjadi pamer atau unjuk diri, jadilah diri Anda sendiri, dan lakukan apa yang disukai
9. Waren Buffet tidak membawa handphone, bahkan tidak ada komputer dimejanya
10. Bill Gates, orang terkaya di dunia pertama kali bertemu Waren Buffet membuat schedule pertemuan hanya 1/2 jam. Tetapi setelah bertemu meeting mencapai 10 jam. Bill Gates menjadi salah satu penggemar Waren Buffet.

Nasehat Waren Buffet buat kaum muda :
1. Tinggalkan kartu kredit, ingatlah selalu untuk berinvestasi
2. Buatlah hidup Anda yang simple
3. Jadilah orang yang kreatif untuk mencetak uang
4. Jangan lakukan apa yang orang lain bilang tetapi dengarkan, dan lakukan yang dianggap terbaik
5. Jangan terpaku pada merk, gunakan sesuatu yang memang enak dipakai
6. Jangan buang uang Anda untuk sesuatu yang bukan kebutuhan

Demikian, semoga bisa memetik hikmahnya.
Wassalam










Jumat, 16 Mei 2008

HARGA NAIK... GIMANA DONG?

Harga naik, gimana dong? Bakalan makin banyak yang curhat ke Kurnia Consulting nihh.
tapi bukan senang kok.. sebagai perencana keuangan turut prihatin melihat kondisi ekonomi bangsa kita. BBM bakalan naik 30 % di bulan Juni. Emang sih BBM kita termasuk paling murah dan disubsidi dibandingkan negara lain. Tetapi bukan mahal atau murahnya , karena daya beli masyarakat merosot banget. Lalu apa yang harus kita lakukan.. menyalahkan pemerintah dan berdemo... BBM tetap naik juga.. so alangkah baiknya kita antisipasi dengan ikhtiar dan terus berdoa agar kondisi ekonomi bangsa kita membaik. Lakukan perbaikan dari diri sendiri dengan senantiasa meningkatkan kecerdasan finansial. Nah. langkah-langkah ini mungkin bisa menjadi solusi :

1. Buatlah Rencana Keuangan
Mau tidak mau untuk mengantisipasi kondisi ini kita harus merencanakan keuangan dengan matang baik pemasukan, pengeluaran, apa dampak kenaikan harga dengan pengeluaran Anda, bagaimana mengantisipasi kebutuhan masa depan, bagaimana pengaruh terhadap investasi Anda. Anda bisa membuat Rencana Keuangan sendiri atau minta bantuan perencana keuangan.

2. Membuat Anggaran Keluarga
Memiliki anggaran bulanan membuat pengeluaran Anda lebih terkendali, asalkan harus dipatuhi. Susunlah anggaran berdasarkan prioritas, kebutuhan Anda harus dipentingkan daripada keinginan.

3. Belanja dengan bijak
Ubahlah gaya hidup Anda, tidak apa-apa ganti menu makan lebih sederhana yang penting tetap bergizi, kurangi makan diluar, belilah pakaian atau barang dengan harga yang lebih murah. Anda tidak usah membeli merk, belilah manfaat/kegunaan.

4. Lakukan investasi yang bisa mengantisipasi tingkat inflasi

Jaman sulit gini masih bisa investasi? Lakukan investasi baik kondisi lapang atau sulit. Kita tidak tahu apakah ke depan kondisi ekonomi makin sulit. Makanya untuk berjaga-jaga tetap tabungkan penghasilan Anda minimal 10 % pada produk investasi yang return di atas inflasi. Apa contohnya? Emas dan Reksadana, atau ORI.

5. Manajemen hutang
Bagi yang punya hutang lakukan rescheduling dengan mengajukan keringanan pembayaran dengan jangka waktu diperpanjang. Biasanya bunganya makin meningkay, tetapi yang penting cashflow Anda per bulannya tidak terganggu.

6. Carilah income tambahan
Mau tidak mau kita harus genjot pemasukan. Carilah peluang-peluang baru untuk dapatkan penghasilan. Manfaatkan segala potensi keluarga yang bisa dioptimalkan untuk cari tambahan. Berdagang, MLM, optimalkan hobi menulis atau mengajar. Dan terus tingkatkan skill kita buat cari penghasilan tambahan

Demikian...semoga krisis segera berlalu.

Wassalam
Sri Khurniatun
Managing Director Kurnia Consulting
Biro Perencana Keuangan Individu dan Family
021-92519848

Jumat, 18 April 2008

KURNIA CONSULTING? CURHAT.. DONG

Saya ingin suatu saat ketika semua orang mendengar nama Kurnia Consulting identik dengan tempat curhatnya keuangan. Sebuah wadah untuk berbagi solusi dan masalah keuangan sehingga siapapun yang suntuk, bete, terlilit hutang atau kantongnya kering, akan dapat solusi terbaik. Sehingga akan kembali sumringah, semangat, dan tentu saja hidupnya lebih terencana. Bagaimana caranya?

Yah, mungkin sebagian besar diantara kita sudah paham dengan profesi yang saya tekuni yaitu perencana keuangan (financial planner). Sebuah profesi yang membantu merencanakan kehidupan finansial dari individu dan keluarga agar mampu mencapai tujuan keuangannya. Kita semua punya tujuan keuangan mulai dari menyekolahkan anak, pensiun, membeli rumah, kendaraan, dll. Nah semua butuh perencanaan matang karena uang yang tersedia gak cukup. Atau bahkan kelebihan uang sehingga tidak tahu mau dikemanakan. Peran perencana keuangan menganalisa situasi dan kondisi keuangan klien dan ngasih saran cara-cara agar tujuan keuangannya tercapai. Gak beda jauh dengan dokter atau psikolog yang mengobati pasien. Jadi di Komunitas Tangan Diatas ada Pak Iim yang berprofesi sebagai Dokter Komputer, ada juga Sri yang Dokter Keuangan. Lengkap deh………………..

Lalu siapa pengguna jasa ini? Semua orang yang ingin kehidupan keuangan terencana dengan matang. Pertanyaannya apakah hanya orang yang berduit yang bisa menggunakan jasa ini? Tentu saja tidak.. Ini sama saja dengan statement saya mau berpenghasilan besar dahulu baru memiliki perencanaan uang. Kata Pak Tung Desem kemarin ibarat orang gemuk yang ingin langsing tetapi ngomongnya” Tunggu saya langsing dahulu baru saya diet dan berolahraga” Sama juga bohong dong.

Profesi perencana keuangan ada 2 yaitu yang terikat pada kepentingan untuk menjual produk keuangan, biasanya bernaung di bawah perusahaan asuransi, perbankan, dan manajer investasi. Kemudian yang independent hanya memberikan jasa konsultasi dan menerima fee dari klien tanpa terikat kepentingan menjual produk.

Syarat apa saja yang harus dimiliki perencana keuangan? Selain didukung pendidikan profesi tentu saja diharapkan memberikan rasa kenyamanan dan kepercayaan yang tinggi dari klien. Maklum rahasia dapurnya dibongkar. Tapi tenang saja ada perjanjian kerahasiaan kok.

Memang tidak mudah menjual jasa ini, karena kultur masyarakat kita masih tabu untuk curhat keuangan pribadinya. Tetapi saya yakin dengan edukasi pasar yang tepat untuk mengungkapkan betapa pentingnya jasa ini bagi setiap keluarga, maka pasar ini terbuka luas. Selain klien pribadi dan keluarga saya juga melayani jasa training/workshop bidang keuangan. Mimpi saya tahun 2010 nanti bisa memiliki 100 klien/tahun dan menjadi pembicara publik ternama bidang keuangan. Selain itu idealisme saya adalah ingin menjadikan perekonomian keluarga di negara ini mantap dan otomatis perekonomian bangsa pun kuat. Yah sendi perekonomian terkecil adalah individu dan keluarga makanya harus dikuatkan dahulu.

Kalau ada pertanyaan, apakah saya melayani jasa konsultasi keuangan bisnis? Yah kalau skala UKM bolehlah karena keuangan pribadi pasti gak bisa dilepaskan dari keuangan bisnis, apalagi bagi sebagian besar member Komunitas TDA yang aliran keuangan ada beberapa sumber baik dari bekerja ataupu berbisnis.

Cukup jelas kan? Makanya curhat dong… biar bebas dari masalah dan kembali sumringah…. dan perut jadi begah.. (gak ada hubungannya yang ini)…

Sri Khurniatun
Owner Kurnia Consulting
“Solusi Keuangan Anda”

Bisa dihubungi di :
Alamat :
Komplek Perikanan C2
Pejaten Timur, Pasar Minggu
Jakarta Selatan
021-92519848
Atau email : kurnia_09@yahoo.com