Kamis, 24 Juni 2010

Asuransi Unitlink dan Non Unitlink

Teman2 pembaca blog
ini tulisan saya diportal Eramuslim
Semoga bermanfaat
terima kasih



Assalamu’alaikum,

Salam kenal ibu Sri,

Perkenalkan saya Eddy, profesi pebisnis rumah makan di Yogyakarta. Saya ada pertanyaan tentang perencanaan keuangan. Sekarang ini banyak penawaran asuransi untuk pendidikan anak yang berbasis Unit Link. Bisa ibu jelaskan apa kelebihan
dan kekurangan asuransi Unit Link dengan asuransi yang Non Unit Link?

Kemudian saya sudah punya asuransi yang non unit link, menurut agen salah satu perusahaan asuransi mengatakan kalau asuransi yang saya miliki masih kurang & perlu di tambah lagi. Pertanyaan saya bagaimana menentukan/menghitung bahwa asuransi yang saya miliki saat ini masih kurang dan perlu di tambah lagi? Mohon pencerahannya.

Terima kasih

Eddy – Yogyakarta
Jawaban

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Salam kenal kembali Bapak Eddy, senang menerima pertanyaan Anda.

Saat ini banyak banget produk investasi, mulai dari reksadana yang dikemas dengan tabungan di bank, dan ada juga asuransi yang dikemas dengan instrumen investasi atau dikenal dengan Unit Link. Unitlink menawarkan kemudahan berasurani sekaligus berinvestasi. Artinya selain mendapatkan manfaat proteksi asuransi Anda juga sekaligus berinvestasi. Bisa kita rumuskan unitlink = asuransi + reksadana.

Apa keuntungan berinvestasi di unit link dibandingkan beli asuransi biasa? Umumnya asuransi biasa misalnya asuransi jiwa hanya mengcover resiko bahkan ketika jatuh tempo kita tidak mengalami apa-apa premi yang kita bayarkan bisa hangus atau mendapatkan nilai tunai dalam jumlah yang kecil. Sedangkan unitlink nasabah punya pilihan kemana uangnya akan diputar bahkan bisa menentukan sendiri berapa besar premi untuk asuransi dan premi untuk investasi. Selain itu nasabah bisa bebas memilih instrumen investasi apakah mau ke reksadana, obligasi, pasar uang, dll. Sedangkan asuransi biasa atau model dwiguna yang menawarkan skema investasi seperti asuransi pendidikan dan pensiun, investasi yang dilakukan oleh nasabahnya dikelola oleh perusahaan asuransi sendiri dan dananya bercampur dengan dana klaim untuk nasabah. Hal ini menyebabkan perusahaan asuransi cenderung lebih konservatif dalam berinvestasi. Dan biasanya juga kurang transparan kepada nasabahnya mengenai hasil investasi yang diberikan. Kalau unitlink dana investasinya diserahkan pada manajer investasi untuk diputar pada instrumen investasi, dan hasil investasinya dapat kita baca di harian bisnis yang memuat perkembangan harga unitlink.

Kelebihan lain dari unit link tentunya praktis, tidak usah membeli reksadana dan asuransi dalam produk yang terpisah. Kalau kita beli reksadana sendiri biayanya lebih besar, tetapi bila dikemas dalam bentuk unitlink biaya lebih murah karena saat ini bila kita membeli reksadana investor harus menyerahkan deposit awal yang cukup besar.
Kekurangan unitlink karena ada 2 manfaat maka preminya menjadi mahal dibanding asuransi biasa. Kemudian biasanya nilai tunai dari hasil investasinya biasanya baru kita peroleh pada tahun ketiga karena tahun 1 dan 2 banyak untuk menutup premi asuransi dan biaya agen. Dibandingkan produk investasi murni seperti reksadana, unitlink juga memberikan hasil yang lebih rendah. Selain itu investor juga belum bisa melakukan penarikan dana selama beberapa tahun awal. Bila kita berhenti bayar premi bisa hangus dana yang sudah disetorkan.

Untuk menghitung kebutuhan asuransi sudah cukup atau masih kurang, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Pertama, apakah Anda memiliki hutang dimana bila Anda meninggal maka usahakan tidak mewariskan hutang ini pada keluarga Anda. Maka Unit Pertanggungan yang didapat dari perusahaan asuransi seharusnya dapat mengcover hutang Anda. Kedua, untuk menghitung Unit Pertanggungan bisa menggunakan pendekatan Human Live Value, artinya besaran Unit Pertanggungan dihitung berdasarkan besaran pengeluaran rutin per bulan yang keluarga lakukan dikalikan dengan asumsi lamanya penggunaan dana oleh keluarga yang ditinggalkan. Untuk itu hitunglah jumlah pengeluaran Anda per bulan termasuk dana pendidikan anak –anak sampai selesai kuliah di perguruan tinggi atau sampai anak mandiri. Hitunglah dengan menyesuaikan inflasi per tahun misalnya 10 %, dan dikurangkan dengan jumlah asset yang Anda miliki yang bisa mengcover penghasilan Anda bila tiba-tiba terjadi musibah pada Anda.

Bila belum jelas, Anda bisa berkonsultasi langsung pada kami Pak Eddy. Akan kami buatkan Rencana keuangan Lengkap yang berisi kebutuhan asuransi dan instrumen investasi yang Anda perlukan untuk mencapai tujuan keuangan Anda.

Demikian, semoga bermanfaat.

Wassalamu’alaikum

Sri Khurniatun, MM, RFA

Managing Director Kurnia Consulting
Biro Perencanaan Keuangan Keluarga dan UKM
Penulis Buku Cerdas dan Cerdik Mengelola Uang