Jumat, 26 September 2008
SELAMAT HARI RAYA IDHUL FITRI 1429 H
Saya, Sri Khurniatun beserta tim Kurnia Consulting mengucapkan "
SELAMAT HARI RAYA IDHUL FITRI 1429 H.
MOHON MAAF LAHIR BATIN
TAQABALLAHU MINNA WA MINKUM
Wassalamu'alaikum
Rabu, 24 September 2008
Mengelola Tunjangan Hari Raya
Rekan-rekan pembaca blog
Ini artikel tanya jawab yang sayaash di portal Niriah.Com
Semoga bermanfaat
Pertanyaan :
Assamu'alaikum Wr.Wb.
Ibu Sri, minggu ini saya menerima Tunjangan Hari Raya. Tetapi karena banyak pengeluaran di bulan Ramadhan ini pengalaman yang sudah-sudah uang THR tidak cukup untuk berlebaran, apalagi kami punya kewajiban mudik untuk bersilaturahim dengan orang tua dan kerabat. Sehingga, kami selalu mengambil tabungan untuk menutupi kekurangan. Padahal tabungan ini sebenarnya kami peruntukkan untuk mengantisipasi kebutuhan mendadak bila anak sakit atau ada musibah.
Mohon tips, bagaimana agar saya bisa mengelola THR dengan baik dan tidak tekor?
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Yofina , Tangerang
Jawaban
Menjelang lebaran memang ada kewajiban dari perusahaan untuk memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada para karyawannya sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.04/1994 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan. Bagi mayoritas orang THR ini dianggap rejeki nomplok yang jatuh menjelang lebaran. Umumnya pengeluaran di bulan Ramadhan dan Idhul Fitri memang meningkat bahkan bisa 2 - 3 kali lipat dibandingkan bulan lainnya sehingga sangat terbantu oleh adanya THR.
Sayangnya banyak yang belum mampu mengelola THR dengan baik. Buktinya sudah ada THR pun pengeluaran masih bertambah, bahkan tekor. Harusnya dengan adanya tambahan pemasukan di bulan itu gaji menjadi dua kali lipat karena umumnya besarnya THR minimal satu bulan gaji. Seharusnya sebagian THR bisa ditabung. Akan tetapi, dalam praktiknya, yang sering terjadi belum bisa membiayai seluruh pengeluaran dan akhirnya membobol tabungan juga.
Berikut adalah tips agar kita bisa mengelola THR dengan baik:
1. Setiap alur dana yang masuk sesuai proses perencanaan keuangan, hendaknya mengikuti ketentuan Penerimaan - Zakat - Bayar Utang - Tabungan - Pengeluaran. Oleh karena itu segera setelah terima THR bayarkan zakatnya 2,5% dari nominal THR yang diterima, 30% buat melunasi hutang yang tidak wajib (kalau ada). Pengertian hutang wajib yang umumnya dilunasi dengan penghasilan rutin seperti cicilan KPR bulanan. Hutang yang tidak wajib contohnya cicilan kartu kredit atau hutang lainnya, sehingga THR bisa meringankan beban hutang kita. Selanjutnya usahakan minimal 10% dari THR ditabung atau diinvestasikan, barulah sisanya digunakan untuk belanja kebutuhan hari raya.
2. Agar sisa dana yang ada cukup untuk membiayai pengeluaran lebaran catat dan susunlah anggaran pengeluaran yang besarnya disesuaikan dengan dana yang ada. Jangan besar pasak daripada tiang. Buatlah skala prioritas dalam pengeluaran. Contohnya, berikan THR juga untuk orang yang bekerja pada kita seperti karyawan bagi yang memiliki usaha, pembantu, sopir dll. Pengeluaran berikutnya mungkin pemberian infaq kepada orang tua dan kerabat. Barulah menentukan pengeluaran untuk hari raya seperti belanja bahan makanan, kue-kue kering dan pakaian jika memang dananya mencukupi. Tidak apa-apa lebaran tanpa baju baru jika baju lama masih bersih dan rapi. Rasanya aneh jika memaksakan lebaran berpakaian baru tapi hutangnya belum dilunasi. Sekali lagi, komponen besarnya anggaran harus disesuaikan dengan dana yang tersedia. Ini penting!
3. Lalu bagaimana dengan biaya mudik? Sebenarnya biaya mudik itu tidak bisa dibebankan pada THR karena besarnya THR yakin tidak mencukupi jika harus digunakan untuk menanggung biaya mudik. Seharusnya biaya mudik sudah dianggarkan tersendiri sebagai komponen biaya liburan dan sudah disiapkan tabungannya. Bila memang belum memiliki persiapan buat biaya mudik tidak usah memaksakan diri untuk mudik. Silaturahim bisa dilakukan dengan telpon atau SMS saja.
Perlu diingat kadang kita tergoda untuk menghabiskan dana untuk lebaran, pas abis lebaran kita gigit jari karena balik dari mudik tidak memiliki uang lagi, dan bagi yang karyawan gajiannya masih lama. Hasilnya berhutang lagi. Semoga terhindar dari yang demikian....
Selamat mengelola THR. Mudah-mudahan tips ini bermanfaat.
Selamat merayakan Hari RayaIdhul Fitri 1429 H. Mohon maaf lahir batin.
Taqaballahu minna wa minkum.
Selasa, 09 September 2008
Mengelola Keuangan Ramadhan dan Idhul Fitri
maaf ya saya lama gak posting yah lagi-lagi komputer saya kena virus jadi mondar-mandir cari tukang service. Maklum bisanya cuma pakai jadinya kalau ada kerusakan ya begitulah tergantung sama yang ahli service.
Kali ini saya mo nulis dikit tentang pengelolaan keuangan bulan Ramadhan dan Idhul Fitri.
Ramadhan telah memasuki hari yang ke 10 artinya sudah 1/3 kita jalani. Segala aktivitas dibulan ini bernilai ibadah makanya segala sesuatu musti kita rencanakan dengan baik termasuk pengelolaan keuangan.
Pengaturan keuangan di bulan ini menjadi penting karena tergolong dalam kategori pengendalian diri. Banyak yang berhasil mengendalikan diri dan menahan hawa nafsu di bulan ini bisa berhasil tetapi justru menahan hawa nafsu untuk tidak boros justru gagal. Banyak anggaran rumah tangga yang jebol karena pengeluaran membengkak di bulan ini. Umumnya pengeluaran bisa meningkat 2 - 3 kali lipat di bulan ini dibandingkan bulan lain. Selain karena banyak pengeluaran tambahan dibandingkan bulan biasa juga karena harga-harga yang naik menjelang bulan Ramadhan. Lalu bagaimana kita mengelola keuangan agar bisa melewati momen Ramadhan dan Idhul Fitri dengan selamat? Ok, mari kita coba kiat-kiat berikut ini.
1. Susun anggaran
Anggaran ini penting sebagai pedoman untuk belanja 1 bulan penuh. Sesuaikan anggaran dengan pemasukan yang ada. Ingat usahakan belanja di bulan ini sama dengan pengeluaran bulan lainnya. Toh sebenarnya pengeluaran untuk dapur sama saja kan cuma pola makan saja yang berubah. Harusnya justru lebih hemat kan karena hari biasa kita makan 3 kali sehari dibulan Ramadhan hanya buka puasa dan sahur. Pos rutin belanja dipenuhi oleh pemasukan rutin dan pos belanja keperluan Lebaran dipenuhi oleh THR. Jangan berbelanja di luar apa yang dianggarkan jadi patuhi anggaran. Tidak usah memaksakan diri untuk mudik bila tidak ada uang yang cukup karena biaya mudik sebenarnya bisa digunakan untuk membeli kebutuhan keluarga lainnya atau ditabung.
2. Atur menu dengan baik
Umumnya keluarga di dapur ingin memasak yang lebih istimewa di bulan Ramadhan ini. wajar karena kita seharian berpuasa makanya ingin lah berbuka dengan hal yang istimewa dibanding hari biasa. Apakah istimewa berarti mahal? Tidak juga. Kepiawaian seorang ibu dalam hal ini dituntut bagaimana menghadirkan masakan yang bernilai gizi dan sehat tetapi terjangkau oleh kantong kita. Kadang kaum ibu ingin menghadirkan menu masakan 3 - 4 menu dalam buka puasa tetapi akhirnya tidak habis bahkan akhirnya masuk ke keranjang sampah. Ini yang mengakibatkan pembengkakan anggaran. padahal ketika berbuka minum segelas teh manis dan sepotong kue saja sudah berasa kenyang. Bahkan dalam sirah Rasulullah hanya berbuka dengan seteguk air dan 3 potong kurma sudah cukup.
3. Bijak dalam berbelanja
Usahakan belanja tidak keluar dari yang sudah dianggarkan. Jauh lebih baik mempersiapkan keperluan Ramadhan dan lebaran menjelang bulan puasa agar harga-harga belum naik. sayangnya tradisi perusahaan di negara kita baru memberikan THR dekat-dekat hari Lebaran. Kayaknya perlu nih ada himbauan kepada pemerintah agar memberlakukan peraturan agar THR bisa diberikan di awal Ramadhan. Selain harga belum naik bila kita belanja di awal Ramadhan tentunya pas Ramadhan kita tidak disibukkan dengan belanja lagi jadi kita bisa beribadah dengan khusyu. Apalagi ingat beribadah di 10 hari terakhir Ramadhan itu nilai pahalanya berlipat, sayang kan bila harus dilewatkan dengan berdesak-desakan di mall.
Untuk menyiasati tempat belanja yang murah bisa belanja di tempat grosir, kan bisa juga berpatungan dengan tetangga biar bisa belanja dalam jumlah banyak.
4. Persiapan sedekah
Nilai sedekah yang kita berikan di bulan ini lebih berlipat ganda dibandingkan bulan lain. Perlu ada dana yang disiapkan juga untuk sedekah di bulan ini. Selain zakat fitrah kita juga ingin tentunya memberikan hadiah lebaran buat sanak saudara kita atau orang yang bekerja pada kita. Adalah jauh lebih baik kita bersedekah dibanding dibanding membeli makanan yang berlebihan atau membeli barang yang tidak kita butuhkan.
Marilah kita mengisi Ramadhan ini dengan lebih mengendalikan diri dari hawa nafsu agar terhindar dari hal yang berlebihan dan pemborosan.
Selamat menunaikan ibadah di bulan suci Ramadhan 1429 H ini.
Wassalam