RESOLUSI KEUANGAN 2011
Oleh : Sri Khurniatun, MM, RFA*)
Tanpa terasa kita sudah memasuki tahun 1432 H/2011 M. Banyak pengamat ekonomi memprediksi tahun 2011 lebih baik daripada tahun lalu. Kita tentunya berharap demikian dan apapun prediksi ekonomi negara yang jelas kita harus selalu mengoptimalkan produktifitas dan karya .
Ada baiknya di tahun baru ini kita sejenak menengok ke belakang atau melakukan refleksi dan muhasabah. Hasil dari evaluasi akhir tahun adalah sebuah resolusi awal tahun : sebuah komitmen untuk menjalankan sebuah perilaku atau gaya hidup yang lebih baik.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan “ (QS Al Hasyr : 18).
Apa pentingnya menyusun resolusi di awal tahun? Tentu saja banyak. Diantaranya dengan menyusun target maka kita akan fokus untuk mencapainya. Orang yang merencanakan hidupnya dan memiliki tujuan akan lebih terarah dibandingkan dengan orang yang hanya mengikuti arus. Tentunya asalkan dijalankan dengan konsisten dan realistis dalam menyusunnya.
Baik, kali ini saya akan mengajak Anda bersama-sama menyusun resolusi keuangan di tahun 2011. Resolusi ini diharapkan akan menumbuhkan kebiasaan yang baik dan membuang kebiasaan yang buruk dalam memperlakukan uang yang kita miliki. Ada beberapa hal yang kita tetapkan dalam resolusi tahun baru ini.
Pertama, kebiasaan berbelanja. Poin ini memang sulit untuk dilakukan apalagi bila selama ini Anda tergolong boros dan tidak pernah memiliki perencanaan dalam belanja. Bila kita tidak komit untuk mengubah perilaku ini maka akan terjebak dalam kesulitan yang lebih dalam. Maka sudah saatnya kita belanja bijak dengan membeli apa yang dibutuhkan dan menghindari keinginan yang tidak perlu. Panda-pandai juga memilih tempat belanja yang murah dan buatlah budget dalam belanja. Jangan lupa belanja sebatas apa yang dianggarkan dan usahakan catatlah setiap pengeluaran.
Kedua, lebih berhati-hati dengan hutang. Meskipun tawaran kemudahan berhutang banyak sekali tidak lantas mudah mengambil hutang baru. Cicilan hutang tidak boleh lebih dari 30 % penghasilan. Pilih hutang yang produktif untuk membeli barang yang mengalami potensi kenaikan harga. Bagaimana jika butuh barang konsumtif tetapi tidak mampu membelinya? Lebih baik menabung dulu dan menunda pembelian sampai uangnya cukup. Toh tidak terlalu penting dan mendesak harus ada saat ini. Bagi yang punya hutang segeralah dilunasi dan hindari hutang yang mengandung riba. Bayarlah hutang tepat waktu agar kredibilitas Anda sebagai peminjam tetap baik.
Ketiga, tentukan tujuan keuangan. Memiliki perencanaan dalam hidup akan jauh lebih bermakna daripada tidak sama sekali. Sudahkah Anda membuat tujuan keuangan yang ingin dicapai di tahun 2011? Tujuan keuangan hendaklah spesifik dan terukur serta realistis. Banyak teman yang segan menyusun tujuan keuangan karena merasa tidak pernah berhasil mencapainya. Menurut saya beliau tidak memiliki keyakinan yang kuat dan mungkin saja tujuan keuangannya tidak terukur dan tidak realistis. Bagi saya memiliki tujuan keuangan justru memudahkan kita untuk menyusun perencanaan berapa uang yang harus kita tabung dan investasikan untuk mencapainya.
Bagi yang belum memiliki tujuan keuangan mulailah menyusun dari sekarang karena momennya pas di awal tahun. Mulailah dari tujuan keuangan jangka pendek ( 1 tahun ke depan atau sepanjang tahun 2011) atau tujuan keuangan jangka panjang (3 atau 5 tahun ke depan). Jangka pendek bisa dilakukan dengan menabung di bank untuk mencapainya. Sementara jangka panjang bisa berinvestasi pada produk yang potensi imbal hasilnya lebih bagus dalam jangka panjang seperti emas, reksadana syariah atau saham syariah. Tujuan keuangan apa saja yang harus dimiliki keluarga? Prioritas adalah memiliki dana darurat, pendidikan anak, pensiun, naik haji/umroh, beli rumah, kendaraan, liburan, dan lain-lain. Bila Anda ingin minta bantuan untuk menghitung kebutuhan investasinya, silakan berkonsultasi dengan perencana keuangan.
Keempat, miliki proteksi. Anda perlu memiliki dana darurat untuk berjaga-jaga jika terjadi musibah. Minimal siapkan dana darurat sebesar 3 bulan pengeluaran untuk dana cadangan. Selain itu untuk mengcover resiko sakit lebih efisien jika membeli asuransi kesehatan untuk seluruh anggota keluarga, dan asuransi jiwa untuk kepala keluarga.
Kelima, lakukan financial check up rutin. Tiap tahun lakukan perhitungan terhadap per tumbuhan asset yang Anda miliki. Apakah kekayaan Anda positif artinya asset lebih besar dibandingkan dengan hutang ataukah justru negatif artinya lebih besar porsi hutang dibandingkan harta. Bila Anda ingin meningkatkan kekayaan sudah saatnya mengurangi hutang konsumtif dan memperbanyak asset produktif. Financial check up ini penting untuk mengetahui kondisi keuangan saat ini terutama untuk mengetahui kesehatan keuangan Anda. Ada banyak hal yang harus di check up yaitu pertumbuhan asset, penghasilan, pengeluaran, dana cadangan, hutang, kondisi investasi, dan lain-lain. Financial check up ini perlu dilakukan rutin sebagai evaluasi terhadap kondisi keuangan Anda. Dengan melakukan ini kita dapat mengatur strategi untuk memperbaiki kondisi keuangan kita. Ini mendukung untuk mencapai perencanaan keuangan lebih tepat.
Keenam, mencari penghasilan tambahan. Ini bertujuan agar penghasilan Anda lebih baik dari tahun sebelumnya. Tantangan hidup ke depan makin sulit dimana kebutuhan hidup semakin meningkat dan harga-harga juga tambah melambung. Maka kita harus mencari sumber sumber income tambahan. Anda harus kreatif dan lebih produktif. Manfaatkan hobi Anda dan update terus keahlian yang bisa dijual. Misalnya hobi fotografi. Anda bisa menawarkan diri menjadi fotografer media, atau hobi menulis bisa menyusun buku, dll. Dengan melakukan hal-hal yang Anda sukai segala sesuatu terasa lebih ringan dan menyenangkan. Insya Allah juga bisa menambah pundi-pundi finansial Anda.
Bagaimana dengan Anda? Semoga tahun 2011 ini merupakan momentum Anda untuk meraih kehidupan keuangan yang lebih baik. Ingat hikmah dari firman Allah “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib manusia, kecuali mereka mengubah dirinya sendiri,” (QS Ar Raad : 11).
Yang penting lakukan mulai dari yang kita bisa dulu sambil terus meningkatkan ilmu dan ikhtiar kita. Insya Alllah berbuah manfaat dan keberkahan hidup. Orang yang terus memperbaiki diri adalah tergolong orang-orang yang beruntung. Amin !
*) Penulis adalah perencana keuangan syariah, Managing Partner Kurnia Consulting dan pengarang buku Cerdas dan Cerdik Mengelola Uang. Hampir sebagian besar content tulisan ini pernah dimuat di Majalah Pengusaha Muslim Edisi 2 bulan Pebruari 2010.
Senin, 03 Januari 2011
Langganan:
Postingan (Atom)