Setiap rumah tangga muslim umumnya memiliki prinsip dasar dalam manajemen rumah tangga dimana suami berkewajiban mencari nafkah dan istri bertanggung jawab dalam mengatur urusan rumah tangga termasuk mengelola keuangan. Umumnya kendali keuangan rumah tangga tetap ditangan perempuan meskipun perempuan tersebut notabene pegawai atau pebisnis yang mampu menghasilkan uang.
Tanggung jawab perempuan yang besar menuntut perempuan harus piawai dalam mengelola keuangan rumah tangganya. Maka sederetan persyaratan yang tidak ringan mutlak dipenuhi agar perempuan memiliki kualitas tinggi bidang pengelolaan uang, seperti perempuan tidak boleh boros, cerdas dalam pengeluaran, mampu membantu suami mendapatkan penghasilan, bisa menabung dan berinvestasi, serta mampu memberikan ilmu kecerdasan finansial pada anak. Apalagi sudah menjadi anggapan umum dimasyarakat kalau rumah tangga yang gagal mengelola uang karena tabiat ibu yang pemboros dan tidak becus mengatur uang. Meskipun hal ini tidak sepenuhnya benar tetapi kita sebagai kaum perempuan mesti mewaspadainya.
Kita semua paham bahwa semua tanggung jawab ini jika dijalankan dengan totalitas dan penuh pengabdian akan berbuah manis. Siapa sih yang tidak ingin masa depan keluarganya terencana dengan baik? Tentunya hal ini menuntut pengorbanan sang ibu dan insya Allah berbuah pahala juga nantinya.
Lalu kemampuan apa saja sih yang harus dimiliki perempuan agar dikatakan cerdas secara finansial?
1. Mampu mengatur pengeluaran secara bijak
Saat ini banyak rumah tangga yang gagal merencanakan masa depan karena tidak mampu menyisihkan tabungan. Bukan karena pendapatan yang rendah tetapi karena tidak bisa mengelola penghasilan dengan baik. Besarnya pengeluaran yang banyak umumnya karena tidak bisa membedakan antara ”kebutuhan” dan ”keinginan”. Gaya hidup yang konsumtif saat ini dipicu iklan berlebihan, yang disodorkan media massa tiap detik, sehingga memerlukan kendali diri yang kuat dari perempuan sebagai manajer keuangan. Rumus paling jitu harus selalu diterapkan : jangan pernah lebih besar pasak daripada tiang! Aturlah pengeluaran agar selalu lebih kecil dari pemasukan sehingga sebagian bisa ditabung. Prioritaskan membeli barang yang dibutuhkan, jangan belanja karena iklan dan diskon, serta gunakan daftar belanja dan patuhi.
2. Mampu menyusun anggaran rumah tangga
Ada baiknya jika pengelolaan keuangan rumah tangga sama seperti mengelola perusahaan. Agar dapat mengefisienkan penghasilan yang diperoleh maka setiap ibu rumah tangga dituntut mampu menyusun anggaran. Anggaran disusun berdasarkan periode penerimaan penghasilan bisa mingguan atau bulanan. Umumnya disusun berdasarkan bulanan. Catat semua pengeluaran rutin bulanan, dan buatlah anggaran pengeluaran yang lebih kecil dari penghasilan. Setelah itu patuhi dengan berbelanja hanya sebesar jumlah yang dianggarkan. Kita akan terhindar dari defisit, pemborosan, dan memungkinkan untuk surplus sehingga bisa menabung dan berinvestasi
3. Mampu menabung dan berinvestasi
Perempuan dianggap lebih cermat dalam mengelola uang sehingga lebih mudah menabung. Pada kenyataannya sebagian besar perenpuan masih sulit menabung dengan macam-macam alasan seperti penghasilan yang kurang, banyak pengeluaran mendadak, dll. Padahal tidak harus menunggu penghasilan besar baru menabung karena semakin besar penghasilan toh pengeluaran juga bertambah. Makanya ubah paradigma menabung dengan cara jadikan menabung sebagai pengeluaran rutin dan masukkan dalam anggaran bulanan. Menabunglah diawal bulan minimal 10 % dari penghasilan sebelum terpakai untuk keperluan lain. Usahakan tidak menunda menabung dan meskipun sedikit asal rutin. Kemudian kenalilah produk-produk investasi selain tabungan dan deposito agar bisa mendapatkan hasil lebih optimal.
4. Mampu mencari penghasilan tambahan
Memang tanggung jawab mencari nafkah ditangan suami tetapi tidak ada salahnya bila perempuan ikut membantu mendapatkan penghasilan tambahan. Hal ini penting untuk meminimalisir resiko yang terjadi bila suami tertimpa musibah seperti PHK, sakit, dll. Dan tentu saja dengan penghasilan bertambah maka tingkat kesejahteraan keluarga akan lebih baik. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan kaum perempuan dalam mendapatkan penghasilan seperti bekerja pada orang lain sebagai karyawan, bekerja mandiri dengan mengandalkan keahlian seperti mengajar, menulis buku, menjahit, dll. Atau membuka usaha warung, toko, biro jasa dll. Selain itu bisa juga menjadi investor dengan membeli produk investasi seperti emas, deposito, reksadana,dll. Bisa juga menanamkan modal pada usaha orang lain. Untuk itu kenalilah potensi masing-masing, dan yang penting dengan modal kemauan dan ikhtiar yang kuat maka penghasilan tambahan bisa diwujudkan.
5. Menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya
Kemampuan ini cukup penting dimiliki kaum perempuan karena sebelum mengajarkan tentang kecerdasan finansial pada anak jadikan dirinya sebagai teladan dulu dalam mengelola uang. Teori tentang penghematan tidak akan diterapkan oleh anak jika sang ibu mudah tergoda untuk belanja, mengoptimalkan potensi anak juga tidak berjalan jika ibunya lebih banyak menganggur di rumah. Oleh karena itu selain pengetahuan yang dalam tentang seluk-beluk keuangan rumah tangga, seorang ibu harus dibekali dengan praktek dan contoh nyata sehingga bisa menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya.
Memang tidak mudah menjadi perempuan yang cerdas secara finansial. Namun bila 5 kemampuan di atas diupayakan secara optimal hasilnya dapat dirasakan dalam kurun waktu yang panjang dan bisa diwariskan pada generasi selanjutnya. Insya Allah berkah dan bermanfaat. Wallahu’alam bissawab.
*) Penulis adalah konsultan keuangan keluarga muslim, Owner Kurnia Consulting
Senin, 08 Maret 2010
Langganan:
Postingan (Atom)